Duh! Klub Liga 2 Ganti Nama Lagi, dari Putra Jombang, PDS, dan Kini Maluku Utara United
Namun, Asgar menuturkan pihaknya masih menjalin komunikasi dengan pemerintah kota Ternate agar klubnya diizinkan menggunakan Stadion Gelora Kie Raha Kian sebagai homebase.
“Saat ini kami juga masih dalam upaya membangun komunikasi dengan Pemkot Ternate untuk bisa menggunakan Stadion Gelora Kie Raha sebagai markas Malut United FC,” katanya.
Namun jika proposal tersebut ditolak, maka Malut FC berencana membangun stadion mereka sendiri d kota Sofifi.
"Sehingga kami menyiapkan plan B yaitu membangun stadion sendiri di Kota Sofifi. Saat ini sudah dimulai proses penyediaan dan pembebasan lahan. Kemudian, sebagai langkah antisipasi juga di Sulawesi Utara," pungkasnya.
Selain pelatih, Asgar mengatakan, Maluku Utara United FC juga telah merekrut pemain-pemain terbaik, mulai dari putra daerah Maluku Utara hingga di luar, untuk disiapkan mengikuti liga 2.
Dan saat ini, sambungnya, Malut United telah melakukan tanda tangan kontrak dengan 13 pemain.
Para pemain itu di antaranya Izmy Yaman Hatuwe, Rifal Lastori, Muhammad Rio Saputro, Andreas Chrismanto, Firmansyah, Muhammad Sebastian Veron, Zulfikram Iskandar Alam, Iswandi Andar, Aditya Putra Dewa, Saddam Hi. Tenang, Hendra Molle, Ridwan Tawainela, dan Ichiasul Qadri.
“Sekarang perekrutan pemain masih jalan. Kami targetkan saat mengikuti liga 2 nanti minimal Malut United FC punya 22 pemain. Kami juga akan manfaatkan dua kuota pemain naturalisasi, rencananya satu dari Asia, satu lagi dari luar,” jelas Asgar.
Zainuddin Umasangadji, salah satu direktur PT Malut Maju Sejahtera (badan hukum Malut United FC) mengatakan bahwa kelahiran Malut United FC untuk membangkitkan kembali gairah persepakbolaan di kalangan generasi muda dan masyarakat Maluku Utara pada umumnya.
"Dalam inventarisasi Malut United FC, saat ini ada lebih kurang 50-an pemain sepak bola asal Maluku Utara yang bermain di berbagai klub di Liga I, Liga II maupun Liga III. Diharapkan nanti, anak-anak muda ini kelak bisa bergabung dan bermain mewakili klub sepak bola yang memang berasal dari Maluku Utara dan memiliki home base di Maluku Utara," ungkap Zainuddin yang juga hadir saat Konferensi Pers perkenalan klub.
“Apabila ini kelak menjadi kenyataan, maka mimpi besar pemilik klub ini dapat diwujudkan, yaitu mengantarkan Malut United FC ke kasta yang lebih tinggi yaitu Liga 1, dan merupakan sumber rekrutmen bagi pemain-pemain timnas Indonesia nanti," sambungnya.
Munculnya klub baru di Maluku sendiri hal yang positif, hanya saja proses jual beli lisensi klub di Liga 2 seperti tidak terkontrol.
Banyak klub-klub yang bisa berpindah homebase dan nama dengan mudahnya, dan bahkan sampai merger dengan klub Liga 1 (PS Tira dan Persikabo),
Tentu hal ini harus jadi perhatian PSSI demi persaingan yang sehat dan menghindari konflik hukum ke depannya termasuk juga demi kebaikan suporter agar tidak terus-menerus kena PHP 'klub baru'.