Belajar dari Kanjuruhan, Arema FC Ingin Rivalitas Derby Jatim Kembali Sehat
Maka dari itu, Joko Susilo sangat mengharapkan Derby Jatim kembali mengusung rivalitas sehat, yang murni pertandingan sepak bola 90 menit saja di lapangan hijau.
Sudah seharusnya tidak ada lagi perang urat syaraf atau yang lebih dikenal sebagai psywar diantara kedua belah pihak, baik di dunia nyata hingga media sosial.
"Kami ingin tunjukkan bahwa (segala rivalitas buruk) Arema FC dan Persebaya sudah selesai," sambung Joko Susilo.
"Kami ingin menjalani suasana yang baru. Sudah tidak ada masalah lagi, dimanapun pertandingan digelar," tambah eks Pelatih Persik Kediri tersebut.
Joko Susilo pun sedikit mengisahkan bahwa secara pribadi, ada kedekatan diantara para pemain dan pelatih. Termasuk dirinya dengan Pelatih Persebaya, Aji Santoso.
Ya, keduanya memang tak bisa dipisahkan dalam sejarah sepak bola di Malang. Bahkan, keduanya menjadi legenda hidup Tim Singo Edan atas karir sebagai pesepak bola dulu.
"Saya ini sangat dekat dengan Coach Aji. Sebelum ke Arema FC, saya seringkali diskusi bersama-sama," tutur eks striker Arema Malang tersebut.
Keduanya juga sempat berada di staf kepelatihan Arema FC musim 2017 lalu. Aji Santoso sebagai head coach, sedangkan Joko Susilo menjabat asisten pelatih.
Namun, kebersamaan itu tak berlangsung lama setelah Aji Santoso mundur pada paruh musim. Joko Susilo kemudian menjadi penggantinya hingga Liga 1 rampung.
Duel Persebaya Surabaya vs Arema FC diharapkan tidak cuma jadi ajang reuni kedua pelatih saja namun juga satu langkah kecil untuk memperbaiki reputasi Derby Jatim.