INDOSPORT.COM - Barangkali memang tidak ada derby paling rumit yang terjadi di sepak bola Indonesia, selain duel Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1.
Dibilang rumit karena pertemuan kedua tim identik dengan isu keamanan. Tak heran, selalu ada sistem pengamanan super ketat dalam gelaran derby itu.
Jika masih kurang cukup, Derby Jatim berujung laga di venue netral dan harus tanpa penonton. Situasi macam ini sudah terjadi berulang kali.
Pada putaran kedua musim 2022-2023, Derby Jatim dihelat di Stadion PTIK Jakarta. Persebaya menjadi tuan rumah atas Arema FC, Selasa (11/4/23).
Sehingga bisa dipastikan, markas klub Liga 1, Bhayangkara FC itu bukan merupakan venue netral pertama dalam sejarah Derby Jatim paling ketat ini.
INDOSPORT merangkum tiga pertemuan terakhir Arema FC dan Persebaya Surabaya di tempat netral dalam 10 tahun terakhir. Bahkan, pada 2019 digelar di luar Jawa!
Stadion TNI AL Bumimoro (Surabaya Utara)
Repotnya mengurus perizinan untuk menggelar Derby Jatim antara Arema vs Persebaya sudah terjadi sedekade silam. Tepatnya ketika keduanya bersua di final Piala Gubernur Jatim 2013.
Sebelum duel berlangsung, kedua kubu bahkan terlibat psywar satu sama lain. Pasalnya, keputusan PSSI Asprov Jatim sebagai panitia turnamen sangat menguntungkan Persebaya.
Gara-gara tak mengantongi izin kepolisian, final Piala Gubernur Jatim akhirnya digeser ke markas tentara. Stadion TNI AL Bumimoro di Surabaya pun dipilih dan tanpa penonton.
Tim Singo Edan yang saat itu masih bernama Arema Cronus pun menyudahi segala ketegangan dengan mau menjalani final di stadion yang terletak di Surabaya bagian utara.
Laga yang berlangsung selama 90 dengan tensi tinggi mendapat keamanan super ketat. Arema Cronus akhirnya menang dengan skor 1-0 melalui gol tunggal Samsul Arif (24 Desember 2013).