In-depth

Apa Kabar Para Bintang Chicago Bulls yang Pernah Jadi Bagian Dream Teams?

Jumat, 14 April 2023 17:38 WIB
Editor: Juni Adi
© Jonathan Daniel /Allsport
Toni Kukoc dan Michael Jordan ketika bermain di Chicago Bulls. Copyright: © Jonathan Daniel /Allsport
Toni Kukoc dan Michael Jordan ketika bermain di Chicago Bulls.
Toni Kukoc

Toni Kukoc menghabiskan waktu tujuh musim di Chicago Bulls mulai dari tahun 1993 hingga 2000. Dalam periode itu, Toni Kukoc mampu meraih tiga gelar juara untuk Bulls.

Selain mengantarkan Chicago Bulls juara, Kukoc juga sempat terpilih sebagai NBA Sixth Man of the Year pada tahun 1996.

Pada tahun tersebut juga dikenal sebagai tahun dibukanya keran gelar untuk Chicago Bulls selama tiga tahun berturut-turut 1996, 1997, 1998, setelah sempat puasa dalam dua musim 1994, 1995.

Saat ini, Toni Kukoc menjabat sebagai Special Advisor di Chicago Bulls merupakan salah satu pemain hebat pada masanya.

Ron Harper

Ronald Harper yang berposisi sebagai guard lebih dikenal sebagai The Forgotten Point Guard di NBA kala dirinya bermain bersama trisula Chicago Bullls

Padahal kala itu Ron juga berhasil mengantarkan Chicago Bulls meraih gelar juara selama tiga tahun berturut-turut pada periode 1996-1998.

Walaupun jika dilihat dari statistik permainannya terlihat kurang meyakinkan, permainannya yang lugas dan pandai membaca permainan membuat Harper layak untuk selalu dikenang.

Hanya, cedera yang pernah menimpanya memang berdampak besar pada kariernya.

Steve Kerr

Steve Kerr yang saat ini menjadi pelatih tim nasional basket Amerika Serikat. Ia juga tercatat sebagai pelatih tersukses di Golden State Warrior juga turut membawa Chicago Bulls juara bersama trisula tim tersebut, yakni Jordan, Rodman dan Pippen.

Ia meraih juaranya pada periode 1996-1998 bersama dengan Ron Harper. Steve Kerr juga mencatatkan namanya di buku rekor Chicago Bulls sebagai 6th most 3 points FG.

Dennis Rodman

Dennis Rodman merupakan salah satu pebasket yang penuh kontroversi dalam hidupnya. Sepanjang karier basket profesionalnya, Rodman pernah memperkuat Detroit Pistons (1986-1993), San Antonio Spurs (1993-1995).  

Kemudian Chicago Bulls (1995-1998) serta Los Angeles Lakers (1999). Selama masih aktif bermain, Rodman pernah lima kali juara NBA, serta tampil dua kali di NBA All Stars.

Saat ini ia tidak melanjutkan kiprahnya di dunia basket baik menjadi pelatih ataupun berkecimpun dalam manajemen.

Baru-baru ini, Dennis Rodman membuat pengakuan mengejutkan dengan menyatakan pernah meniduri 2.000 wanit tetapi hanya 3 yang dinikahinya.

Michael Jordan

Siapa yang tidak kenal sosok Michael Jordan? Orang-orang yang kurang mengikuti olahraga basket saja pasti pernah mendengar pebasket yang identik dengan nomor 23 ini.

Michael Jordan sendiri adalah salah satu legenda NBA yang sudah memiliki sejumlah prestasi mentereng. Masa terbaiknya sendiri terjadi ketika ia memperkuat Chicago Bulls.

Bermain untuk Bulls dari 1984 sampai 1998, Michael Jordan menjadi salah satu tokoh penting di balik 6 gelar juara klub yang bermarkas di United Center tersebut.

Tak hanya di level klub, saat membawa panji negaranya, Amerika Serikat, performa Michael Jordan tak kalah mengerikan. Tercatat ia sudah dua kali mempersembahkan dua medali emas olimpiade bagi negaranya.

Saat ini, Michael Jordan menjadi seorang pebisnis. Dia adalah pemilik mayoritas Charlotte Hornets sejak 2010.

Scottie Pippen

Seandainya Chicago Bulls tidak merekrut Scottie Pippen pada 1987 silam, bisa jadi dunia saat ini tidak akan mengenal kisah mentereng Michael Jordan di NBA. Pasalnya, Pippen adalah sosok yang berperan penting dalam kesuksesan Jordan.

Sebagai seorang pemain, Pippen merupakan sosok yang cerdas dan dominan. Di tahun 1996 saja ia mampu masuk daftar 50 pemain terbaik NBA dalam sejarah, dan saat itu statusnya masih aktif sebagai pemain.

Dari total 6 gelar juara NBA yang ia raih bersama Jordan dan Bulls, musim 1991 bisa dikatakan sebagai masa terbaik Pippen. 

Pippen juga dua kali peraih medali emas Olimpiade mewakili timnas basket Amerika Serikat di Olimpiade 1992 dan 1996. 

Kini kegiatannya dihabiskan sebagai komentator, pundit olahraga hingga host di dunia basket di ESPN's Jump. Dia juga merupakan penasihat khusus Presiden dan COO Bulls, Michael Reinsdorf.