Evaluasi Timnas Indonesia U-22 Usai Kalah dari Lebanon Jelang SEA Games 2023
Dua gol yang tercipta ke gawang Timnas Indonesia U-22 semuanya terjadi jelang berakhirnya babak kedua, dimana mereka sedang unggul 1-0.
Menurunnya konsentrasi, membuat timnas Lebanon U-22 mampu mencetak dua gol balasan dan akhirnya berbalik unggul.
Hal ini dibuktikan dengan dua gol lawan yang lahir di menit-menit akhir. Pelatih Indra Sjafri juga mengaminkan faktor ini.
Menurutnya fokus dan konsentrasi menjadi hal krusial yang perlu dievaluasi oleh Timnas Indonesia U-22 ke depannya.
Kendati demikian, mantan pelatih Bali United menilai penampilan anak asuhan secara keseluruhan cukup baik. Ia pun berjanji bakal meningkatkan lagi performa para pemain.
Penyelesaian Akhir Buruk
Timnas Indonesia U-22 memang kalah tipis 1-2 dari Lebanon U-22. Namun yang perlu digaris bawahi adalah satu gol yang didapat tim Merah Putih itu lahir dari gol bunuh diri.
Artinya, ketajaman dan penyelesaian akhirnya menjadi masalah pematin Timnas Indonesia U-22.
Memang menjadi masalah klasik lini depan kurang mengigit di semua level kelompok umur timnas Indonesia.
Termasuk sempat pada tim senior. Tetapi perlahan pelatih Shin Tae-yong berhasil mengubah ketajaman lini depan Skuad Garuda.
Di pertandingan terakhir melawan Burundi misalnya. Di pertemuan pertama timnas Indonesia berhasil menang 3-1, dimana salah satu strikernya mencetak gol yakni Dendy Sulistyawan.
Akurasi Passing
Masalah klasik yang terus menerus harus diperbaiki saat pemain sudah memasuki level tim nasional adalah akurasi passing.
Teknik dasar ini nyatanya masih menjadi faktor yang harus dievaluasi oleh Indra Sjafri dan jajaran pelatih Timnas Indonesia U-22 nantinya.
Banyaknya kesalahan operan atau passing ini membuat aliran permainan Timnas U-22 menjadi tidak lancar, pun membuat Lebanon jadi memiliki peluang.
“Tentu saja kita akan evaluasi apa yang disampaikan tadi terutama pertandingan yang di babak kedua, banyak yang salah passing,” ujar Indra Sjafri usai laga.