In-depth

3 Alasan Yevhen Bokhashvili Layak Dipertahankan PSS Sleman

Kamis, 20 April 2023 09:26 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Ada tiga alasan Yevhen Bokhashvili layak dipertahankan PSS Sleman. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Ada tiga alasan Yevhen Bokhashvili layak dipertahankan PSS Sleman.
Alasan Pertama dan Kedua

1. Tuah Bersama PSS

Bila melihat perjalanan karier senior Yevhen Bokhashvili, ia sejatinya bukan bomber yang selalu mencetak banyak di setiap musim.

Ketika musim 2022 sempat membela klub Liga 2 Rumania, Otelul Galati, Yevhen hanya mencetak dua gol di turnamen domestik.

Begitu pula ketika berkarir di Malaysia dengan membela Sri Pahang pada musim 2021. Dari delapan penampilan di liga, Yevhen hanya mengemas satu gol di liga.

evhen juga hanya mencetak lima gol ketika membela klub Belarusia, FC Minsk, pada musim 2018.

Uniknya, Yevhen punya sisi beruntung tiap kali membela PSS Sleman. Sejumlah 16 gol di Liga 1 2019 merupakan catatan terbanyaknya ketika membela sebuah klub di satu musim kompetisi.

Sebenarnya, catatan Yevhen juga bisa bertambah pada musim 2022-2023. Sayangnya, ia harus absen dalam lima partai terakhir karena mengalami cedera.

Tuah ini menjadi faktor penting, meski tak bisa dibicarakan secara teknis. Ketika skuat musim depan lebih tangguh, pasokan bola untuk Yevhen bisa lebih banyak ketimbang musim ini.

2. Tak Perlu Adaptasi

Yevhen sudah tiga musim bermain di kompetisi Liga 1. Selain dua musim bersama PSS Sleman, Yevhen juga memiliki catatan satu musim bersama Persipura Jayapura pada kompetisi musim 2021-2022.

Catatan itu membuat Yevhen sudah tak perlu adaptasi lagi dengan karakter sepak bola, cuaca, kuliner maupun budaya dari Indonesia.

Terlalu riskan ketika PSS mendatangkan penyerang asing yang belum pernah bermain di Indonesia. Pada musim lalu, mereka pernah dibuat pusing dengan jeleknya adaptasi Mychell Chagas.

Bomber asal Brasil itu bisa tampil bagus di Liga 2 China. Ia mengemas 13 gol dalam 33 pertandingan bersama Nantong Zhiyun. Namun, bersama PSS dia tak mencetak gol dan tak mencetak assist.

Namun, dalam sejarah sepak bola Indonesia, debutan tak selalu berakhir pahit. Musim ini, Matheus Pato sukses menjadi top skor dengan 25 gol dalam musim perdananya di Indonesia bersama Borneo FC.

Prestasi itu bisa dicapai dengan catatan adaptasi sang pemain dengan budaya, cuaca, makanan hingga karakter sepak bola Indonesia berjalan lancar.