INDOSPORT.COM - Arema FC telah merampungkan kewajibannya dalam mengarungi kompetisi Liga 1 pada musim 2022/2023, melalui jalan yang tidak terlalu mulus.
Jalan yang dilalui anak asuh Joko Susilo itu memang begitu terjal di segala sisinya. Hantaman kritik kerap menerpa, hingga berujung pada Tragedi Kanjuruhan.
Sejak tragedi pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu, performa tim berjulukan Singo Edan langsung drop. Hasil yang diraih Dendi Santoso dkk langsung jauh dari kata memuaskan.
Hingga pada akhirnya, Arema FC menyudahi partisipasinya di peringkat 12 dengan 42 poin. Jelas, prestasi ini merupakan kemerosotan dibanding musim 2021/2022 lalu.
Ketika itu, tim yang masih dibesut Eduardo Almeida tampil ganas dengan meraup 65 poin dan finis di jajaran 4 besar klasemen akhir Liga 1.
Kendati prestasi tim anjlok, namun manajemen Arema FC tetap bersyukur atas pencapaian di musim ini. Finis di peringkat 12 klasemen tak terlalu buruk.
"Kami begitu sangat bersyukur, masih diberi kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa," bilang Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.
"Ini juga berkat dukungan dari Aremania, doa dari seluruh masyarakat di Malang yang tak pernah berhenti mendukung kami," imbuh dia.
Badai besar pun dinilai sudah berhasil dilalui Arema FC. Kini, tugas mereka tinggal bagaimana menyiapkan diri untuk lebih baik lagi pada musim 2023/2024 mendatang.
"Bersyukur semuanya disini diberikan kesehatan. Kami mengikuti saja alurnya dari Tuhan, dan selalu berdoa yang terbaik," tandas Wiebie.