INDOSPORT.COM - Bek Bali United, Ricky Fajrin, menyebut posisi lima pada klasemen akhir Liga 1 2022-2023 bukan hasil jelek. Dengan status sebagai musafir sepanjang putaran kedua, prestasi tersebut harus tetap disyukuri.
Bali United harus memendam keinginan untuk hattrick gelar Liga 1. Ternyata, tantangan setelah mengunci gelar Liga 1 2019 dan Liga 1 2021-2022 tidak mudah.
Pada kompetisi Liga 1 2022-2023, perjalanan Bali United sangat sulit, terutama pada putaran kedua. Bali United menjadi satu-satunya tim yang melakoni partai kandang di pulau yang berbeda.
Bali United bermarkas di Stadion Maguwoharjo, bersama klub pemilik asli, PSS Sleman dan tim musafir lainnya, Persis Solo.
Situasi ini yang membuat Bali United tidak mendapat keuntungan seperti halnya empat tim papan atas lainnya. Seluruh partai kandang juga digelar dengan status tanpa penonton.
"Tidak mudah sih. Dari awal kita sudah kesusahan untuk naik ke posisi satu. Kemudian, di putaran kedua kita juga tidak main di hadapan suporter sendiri, itu tidak mudah," kata Ricky Fajrin.
Situasi ini, diakui Ricky Fajrin, berbanding terbalik dengan dua musim sebelumnya. Pada kompetisi Liga 1 2019, Bali United, bisa full berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Lalu, pada kompetisi Liga 1 2021-2022, putaran kedua berlangsung di Bali. Meski statusnya tanpa penonton, para pemain dapat bermain lebih nyaman karena dekat dengan keluarga.
"Kami dua musim terakhir dikasih kesempatan untuk main di tempat sendiri, lalu kami main bagus dan sekarang berubah. Kami main di luar, susah sekali, enggak gampang," tutur Ricky Fajrin.