INDOSPORT.COM – Sepak bola tak boleh dikaitkan dengan politik. Namun, hal ini tak berlaku untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang merecoki klub Liga Inggris, Arsenal.
Kalimat sepak bola tak boleh dicampuradukkan dengan politik memang menjadi perbincangan belakangan ini karena sederet konflik yang ada.
Salah satunya adalah konflik Rusia-Ukraina yang membuat negara berjuluk Beruang Merah itu harus tersisih dari sepak bola dunia.
Akibat konflik itu, sepak bola Rusia dilarang berpartisipasi baik di ajang internasional maupun di ajang skala Uni Eropa atau UEFA.
Sanksi ini jatuh karena politik Rusia yang mendapat kecaman dari barat sehingga negara adidaya itu pun tak bisa berbuat banyak.
Hal ini membuat FIFA pun menjadi bulan-bulanan. Pasalnya, ada anggapan bahwa induk sepak bola dunia itu tebang pilih dalam salah satu Rule of the Game-nya.
Apalagi praktik politik di sepak bola sejatinya telah terjadi sejak lama, termasuk dalam hal transfer pemain di lapangan hijau.
Tak percaya? Tanyakan pada Arsenal yang harus membayar lebih untuk transfer seorang Andrey Arshavin yang diboyong Zenit St Petersburg.
Tim berjuluk The Gunners itu harus membayar mahal bintang Euro 2008 itu karena pengaruh Presiden Rusia, yakni Vladimir Putin.
Bagaimana kisahnya Vladimir Putin bisa membuat Arsenal harus merogoh kocek dalam-dalam demi bisa mendatangkan Andrey Arshavin?