INDOSPORT.COM - PSSI dilaporkan masih punya hutang pasca gelaran Elite Pro Academy (EPA) U-14, U-16 dan U-18 dari musim 2021-2022/23. Tak tanggung-tanggung, nominalnya mencapai Rp4 miliar.
Hutang tersebut mencakup subsidi untuk klub peserta, gaji volunter, biaya antigen dan lainnya. Bahkan, beberapa pihak mengaku belum menerima bayaran sebelum Hari Raya Lebaran.
Dikonfirmasi soal masalah tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir lantas memberikan penjelasan. Dia mengatakan akan mempelajarinya terlebih dahulu, apalagi PSSI sudah bekerja sama dengan firma audit ternama, Ernst & Young untuk melakukan audit keuangan dalam federasi.
"Mungkin nanti ya. Saya belum lihat, jadi belum bisa komentar. Belum diaudit, nanti saya salah," katanya.
Erick Thohir menyatakan, PSSI harus berbenah dan transparan. Pasalnya, ada dana FIFA, sponsor bahkan dari pemerintah yang digunakan untuk pengembangan sepak bola nasional, termasuk untuk gelaran EPA.
Untuk itu, PSSI bertanggung jawab untuk memberikan laporan detail terkait penggunaan dana tersebut. Hal itu supaya menghindari tuduhan-tuduhan buruk seperti korupsi dan lainnya.
"Ini semua harus kita bersihkan harus transparan. Karena ini bagian dan nanti kita melaporkan ke FIFA soal penggunaan dana ke depan," ujar Ketum PSSI.
"Kan kita mau ada bantuan lagi, untuk training camp itu dana FIFA sebagian, pemerintah dan sponsor. Kan mereka dalam mencarikan dana juga harus ada tanggung jawab, supaya kita gak ada ngambil," sambungnya.
MoU dengan pihak Ernst & Young Indonesia adalah bukti nyata untuk mengadakan audit forensik atas pencatatan keuangan PSSI. Hal ini dilakukan sebagai bagian utama dalam bersih-bersih, baik PSSI maupun di Liga
Erick Thohir memang mengambil langkah dengan lakukan pemeriksaan atau audit agar manajemen keuangan, baik di PSSI dan selanjutnya di PT LIB supaya terbuka, transparan, dan akuntabel.