INDOSPORT.COM - Tottenham Hotspur sejatinya ingin Antonio Conte bisa bertahan lebih lama. Akan tetapi, entrenador asal Italia itu enggan meneruskan kontraknya.
Antonio Conte dan Tottenham sepakat berpisah, menyusul hasil imbang 3-3 melawan Southampton pada 18 Maret lalu.
Sebelumnya, Spurs tersingkir dari Liga Champions dan Piala FA dalam waktu tak terlalu lama.
Namun kegagalan mengalahkan Southampton yang berada di juru kunci disinyalir jadi puncak kekesalan Conte.
Dalam sesi konferensi pers pasca laga itu, ia mempertanyakan mentalitas Harry Kane dan kawan-kawan yang dinilai egois dan tak terbiasa bermain dalam tekanan.
Pernyataan Conte kala itu sontak mengundang kontroversi. Para pemain dinilai tak mau bekerja sama dengannya musim depan.
Tak sedikit yang mengira, Antonio Conte akan segera dipecat dari jabatannya. Pada akhirnya, ia memang pergi delapan hari kemudian.
Chairman Spurs, Daniel Levy sejatinya masih ingin mempertahankan sang manajer karena memang tidak mudah mencari pengganti di masa dua bulan menjelang musim berakhir.
Apalagi posisi Tottenham juga tak buruk, dan masih bisa mengamankan empat besar.
Tapi nasi sudah jadi bubur, Antonio Conte langsung bertolak ke kampung halamannya di Italia, dan enggan balik ke Inggris.