INDOSPORT.COM - Gebrakan kepemimpinan Erick Thohir dalam rencana untuk mengaudit laporan keuangan PSSI bukanlah barang baru.
Erick Thohir kini kembali membuat gebrakan dalam kinerjanya sebagai Ketua Umum PSSI yang baru periode 2023-2027, yaitu siap membuat organisasi pimpinannya menjadi lebih transparan.
Caranya, ia akan melakukan audit forensik terhadap keuangan PSSI. Bahkan Erick Thohir sudah menunjuk firma ternama, Ernst & Young, untuk membedah pencatatan keuangan PSSI.
"Bermula dari peristiwa kemarin, ketika ada ketidakkonsistensian dalam pemberian hadiah juara liga, lalu ditengarai ada juga ketidakjelasan dalam manajemen keuangan di PSSI.
"Maka saya langsung tanda tangan MoU dengan pihak Ernst & Young Indonesia untuk mengadakan audit forensik atas pencatatan keuangan PSSI," ucap Erick dalam rilis resmi, Jumat (21/04/23) lalu.
Erick Thohir tidak hanya melakukan audit PSSI tapi juga PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator Liga 1. Hal itu buntut dari tidak berinya hadiah uang kepada juara kompetisi, PSM Makassar, sebesar Rp2 miliar.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, lalu buka suara soal alasan mengapa PSM tidak mendapatkan hadiah juara Liga 1 musim ini.
Menurut Ferry Paulus, juara Liga 1 ‘hanya’ diberikan trofi setelah melewati kesepakatan bersama klub-klub kompetisi tertinggi Liga Indonesia sejak 2018.
Ia mencontohkan saat Persija Jakarta dan Bali United yang menjadi juara pada periode itu tidak memperoleh hadiah uang dan hanya menerima trofi Liga 1.
“Hal ini sudah menjadi kesepakatan seluruh klub peserta Liga 1 sejak 2018,” kata Ferry Paulus dalam rilisnya beberapa waktu lalu.
“Persija dan Bali United saat juara pun mendapatkan perlakuan yang sama,” ungkap mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta.
Ferry Paulus lalu menegaskan sejak awal musim sudah diinformasikan dan disepakati klub peserta Liga 1, bahwa tidak ada hadiah berupa uang untuk tim juara.
Hal ini justru berbeda dengan penyelenggaraan turnamen pramusim di Indonesia, yang memberikan uang dengan nominal besar untuk tim juara.
Seperti Piala Presiden, Piala Menpora hingga Piala Gubernur Kaltim, dengan catatan turnamen pramusim itu bukan diselenggarakan di bawah naungan PT LIB loh ya.
Perbedaan ini mendorong Erick Thohir melakukan langkah berupa pemeriksaan. Hal itu dilakukan Erick agar manajemen keuangan PSSI dan PT LIB lebih terbuka, transparan, dan akuntabel.
"Hal ini dilakukan sebagai bagian utama dalam bersih-bersih, baik PSSI maupun di Liga. Sudah pasti kita semua, saya, pengurus, dan pecinta sepak bola mau soal keuangan yang krusial ini terbuka," ucap Erick.
"Apalagi sepak bola ini milik rakyat. Kami ini hanya ditugaskan untuk membersihkan," tukasnya.