Kilas Balik Timnas Indonesia di SEA Games 1991: Latihan Keras Berujung Emas
Pada SEA Games 1991 silam, para kontestan masih menggunakan pemain senior atau tim senior masing-masing. Aturan menggunakan pemain muda baru diberlakukan 10 tahun kemudian atau 2001.
Meski diperbolehkan turun dengan pemain senior, pelatih Timnas Indonesia saat itu, Anatoli Fyodorich Polosin, justru membawa banyak pemain muda.
Dari 18 pemain yang dibawa, 10 pemain di antaranya saat itu adalah pemain muda seperti Widodo C Putro, Rochi Putiray, Peri Sandria, hingga Sudirman yang baru berusia 21 dan 22 tahun.
Sedangkan delapan pemain lainnya adalah pemain berlabel bintang seperti Robby Darwis, Ferril Hattu, Kas Hartadi, hingga Yusuf Ekodono yang jadi andalan di tim senior.
Pasca menentukan para pemain pilihannya, Polosin membawa 18 pemain Timnas Indonesia untuk melakoni pemusatan latihan.
Alih-alih berlatih taktik, pelatih asal Rusia itu justru menekankan latihan fisik secara intens, seakan ia menyadari bahwa kekurangan Timnas Indonesia itu adalah soal fisik.
Latihan fisik ekstra keras ini bahkan berbuah kisah unik, di mana sebagian pemain bahkan tak tahan, muntah-muntah, dan kabur dari pemusatan latihan.
Tapi latihan keras ini justru berbuah manis. Timnas Indonesia bisa tampil garang sepanjang SEA Games 1991 hingga meraih medali emas.
Tak tanggung-tanggung, Polosin bisa membuat Timnas Indonesia menyabet medali emas dengan status mentereng, yakni Unbeaten atau tak terkalahkan.