Liga 1: Dicurigai Minim Bujet Transfer, Pelatih Arema FC Beri Bantahan Berkelas
Joko Susilo lantas meminta publik untuk berpikir secara jernih dalam mengomentari kebijakan yang ditempuh Arema FC karena ada hal yang jauh lebih penting melalui program ini.
Setidaknya, pihak klub sudah menunjukkan niat baik untuk memberi akses terhadap munculnya bakat-bakat pesepak bola muda yang minim perhatian.
"Ada ratusan sampai ribuan pemain bola di Malang yang ingin mewujudkan mimpinya membela Arema. Tapi mereka tidak tahu aksesnya," ungkap Joko Susilo.
Sehingga, program seleksi secara terbuka bisa menjadi akses bagi mereka untuk mewujudkan cita-citanya mengorbitkan karier sebagai pesepak bola profesional.
"Kalau dinilai mampu akan diarahkan langsung untuk bergabung dengan Arema FC di Liga 1. Kalau belum mampu, kami juga ada rencana untuk mengarahkan mereka ke level yang diinginkan. Mungkin dibentuk tim pra liga," jelasnya.
Tapi yang pasti, misi terdekat dari gelaran seleksi ini adalah untuk membentuk kekuatan Arema FC dalam menatap kompetisi musim 2023-2024.
Sedangkan untuk jangka panjang, program seleksi juga untuk menyiapkan regenerasi pesepak bola asal Malang Raya yang akan membela Arema FC di masa depan.
"Harus diakui, kendala di sepak bola Indonesia sejauh ini adalah kesenjangan. Pemain dari (level) amatir ke profesional agak jauh (kualitasnya)," beber Joko Susilo.
"Jadi harapan dari program ini, banyak talenta-talenta yang lebih bagus lagi dibanding yang sudah ada saat ini," tutup pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.