INDOSPORT.COM – Meski akhiri puasa gelar klub Liga Inggris (Premier League), Manchester United, Erik ten Hag malah disebut tak ‘sehebat’ suksesornya.
Raksasa Liga Inggris, Manchester United, bisa dibilang tengah menikmati periode kesukesan bersama Erik ten Hag di musim 2022/2023 ini.
Manajer berusia 53 tahun itu menghadirkan beberapa perubahan yang dimulai dari mengembalikan kedisiplinan bagi anak asuhnya yang mana hal itu sempat hilang sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson.
Eks juru taktik Ajax Amsterdam dan Utrecht itu bahkan bisa dibilang sebagai pelatih yang mampu memaksimalkan pemain yang dimilikinya.
Ten Hag bahkan mampu memoles kembali pemain loyo, seperti Marcus Rashford, Diogo Dalot, dan Aaron Wan-Bissaka menjadi lebih baik daripada musim sebelumnya.
Hadirnya pemain baru yang tepat di bursa transfer sebelumnya tampak memegang peranan kunci mengapa pelatih berkepala plontos ini bisa menunjukkan kinerja yang oke di musim debutnya bersama Setan Merah.
Sebanyak lima pemain yang didatangkan, Tyrell Malacia, Lisandro Martinez, Christian Eriksen, Casemiro, dan Antony, terbilang tidak ada yang gagal total.
Ten Hag bahkan menjadi pelatih yang mampu mengembalikan keangkeran Old Trafford, markas Man United, yang mana anak asuhnya hanya kalah dua kali saja di semua ajang.
Ya, Manchester United hanya kalah di Old Trafford kontra Brighton (1-2) di laga perdana Liga Inggris pada (07/08/22) lalu dan Real Sociedad (0-1) pada (09/09/22) di pertandingan pertama Liga Europa.
Setelah menunggu enam tahun lamanya, Manchester United akhirnya mampu mengakhiri puasa gelar bersama Erik ten Hag dengan menjuarai Piala Liga Inggris seusai mengalahkan Newcastle United 2-0 di partai puncak.
Namun, meskipun mampu mengakhiri puasa gelar Manchester United, Erik ten Hag malah disebut tak ‘sehebat’ suksesornya, lantas mengapa demikian?