INDOSPORT.COM - Arema FC dipastikan dengan wajah berbeda saat berlaga pada kompetisi Liga 1 musim 2023/2024. Sejumlah pemain baru berusia muda lantas dihadirkan klub.
Namun dari para rekrutan itu, sebagian besar berasal dari Liga 2. Padahal, Arema FC selalu menjalankan tradisi menghadirkan nama besar di sepak bola tanah air.
I Putu Gede yang dipercaya untuk membentuk tim, tampaknya berusaha untuk melakukan perombakan besar didalam skuat klub berlogo kepala singa itu.
Lantas, apa alasan Arema FC yang tidak lagi menerapkan tradisi menghadirkan nama-nama top pada musim ini? Padahal tradisi itu berjalan hampir di setiap musim kompetisi.
Pertanyaan besar lalu timbul dengan kebijakan ini. Mulai isu anggaran klub yang terbatas hingga tak lagi menargetkan juara kompetisi, dijabarkan oleh INDOSPORT.com:
Anggaran Terbatas
Isu ini mencuat sejak beberapa waktu lalu, atau ketika Arema FC untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir menggelar program seleksi secara terbuka.
Prioritas klub berlogo kepala singa itu lantas tertuju untuk bagaimana menjaring bakat-bakat terbaik dari Malang Raya, yang selama ini terpinggirkan di kompetisi.
Joko Susilo selaku pemimpin tim pelatih dalam program seleksi, lantas menjawab tudingan bahwa Arema FC kini mengalami anggaran yang terbatas.
"Ada ratusan hingga ribuan pemain asli Malang yang tidak tahu jalannya untuk mewujudkan mimpi membela Arema. Program seleksi ini membuka jalan mereka," beber Joko Susilo.
"Lalu, memangnya kenapa kalau kami mencoba memaksimalkan potensi yang ada. Jadi, mereka yang mengira (Arema tak punya anggaran belanja pemain) itu, mungkin tidak paham tujuannya," tambah dia.