Bola Internasional

Soal Lawan Timnas U-22 di Semifinal SEA Games 2023, Indra Sjafri Beri Jawaban Berkelas

Kamis, 11 Mei 2023 15:30 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Isman Fadil
© Petrus Manus/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memberikan keterangan kepada media jelang SEA Games 2023, Senin (24/04/23). . Copyright: © Petrus Manus/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memberikan keterangan kepada media jelang SEA Games 2023, Senin (24/04/23). .
Tidak Takut dengan Thailand atau Vietnam

Tim yang kalah dari laga Thailand vs Vietnam akan menjadi lawan Timnas U-22. Sedangkan pemenangnya akan berhadapan dengan Myanmar yang merupakan runner up Grup A.

Indra Sjafri menyatakan tidak takut melawan tim mana pun. Saat ini, beban ada di kubu Thailand dan Vietnam karena keduanya bakal bersaing untuk jadi juara Grup A demi 'menghindari' Indonesia.

"Jadi Indonesia tidak bisa menghindar dari siapa pun. Sekarang mereka (Thailand dan Vietnam) yang berpikir, mereka mau lawan kami atau Myanmar, silakan pilih," ujar pelatih 60 tahun itu. 

Dikatakan Indra Sjafri, ada banyak kejutan dalam perjalanan Timnas U-22 di SEA Games 2023. Empat tim lainnya di Grup A memberikan perlawanan sengit. 

Permainan Kamboja, Myanmar, Timor Leste dan Filipina sudah meningkat drastis. Semua peserta saling mengalahkan.

Kendati sudah memprediksi Indonesia akan jadi juara Grup A, Indra Sjafri menyebut ada pelajaran penting yang didapat dari empat pertandingan tersebut.

"Tapi buat kami, yang surprise itu adalah dalam waktu yang pendek, bisa membentuk chemistry pemain yang sangat baik dan akhirnya dari empat laga kami berkesimpulan dapat susunan terbaik Timnas indonesia untuk semifinal. Itu berkat dari empat pertandingan tersebut," tutur eks pelatih Bali United itu.

"Termasuk lawan Kamboja, hampir lima pemain kunci kami tidak dimainkan. Kami juga bersyukur, dari 20 pemain yang dipilih, semuanya menunjukkan kemampuannya," tuntasnya.

Pada SEA Games kali ini, PSSI menargetkan medali emas. Sudah 32 tahun Indonesia puasa gelar setelah terakhir kali didapat pada 1991 di Filipina.