Paten, Kolaborasi ASIOP-Shonan Bellmare Lahirkan Akademi J-League Pertama di Indonesia
Sekadar mengingatkan, Shonan Bellmare merupakan klub kasta tertinggi Liga Jepang atau J-League yang sangat sukses di sektor olahraga dan pengembangan pemain.
Shonan Bellmare bersama J-League memiliki kontribusi besar dalam menciptakan pemain unggul di timnas Jepang selama bertahun-tahun.
Pada 2021, Shonan Bellmare dinobatkan sebagai Best Youth Development Club. Dari sini, masa depan J-League semakin baik dalam mengembangkan pemain top Jepang dari level junior hingga menjadi bintang dan bisa berkarier di Eropa.
“Tujuan mendirikan Shonan Bellmare Soccer School di Indonesia sudah pasti karena kami melihat ada negara di Asia yang secara geografis, postur, dsb. itu sama seperti Indonesia," ujar Ade Wellington.
ASIOP FC hanya tinggal meniru apa yang sudah dilakukan Shonan Bellmare di Jepang. Mereka meyakini anak-anak Indonesia bisa belajar banyak dari klub elite J-League tersebut.
"Setelah itu, maka akan terbuka kesempatan untuk anak-anak dan pelatih-pelatih Indonesia untuk belajar di Jepang secara langsung,” imbuhnya.
Yang paling penting, lanjut Ade Wellington, Indonesia harus bisa meniru kesuksesan Jepang mengirim pemain-pemain terbaiknya ke kompetisi Eropa, seperti Bundesliga dan La Liga Spanyol.
Ketika timnas Jepang hendak bertarung di turnamen kelas wahid seperti Piala Asia dan Piala Dunia, sekitar 80-90 persen pemainnya berstatus jebolan Liga Eropa.
Sekarang, Indonesia memiliki sejumlah putra bangsa langganan timnas yang sedang berkarier di luar negeri, di antaranya Pratama Arhan, Marselino Ferdinan, Elkan Baggott, dan Asnawi Mangkualam. Mereka cukup memberikan kebanggaan untuk Tanah Airnya.
"Bagaimana kalau ada 50 pemain Indonesia yang bisa bermain di Eropa atau Jepang, atau mungkin Benua Amerika? Tentu akan mudah bagi pelatih timnas Indonesia untuk memanggil pemain dari luar negeri dan membentuk tim yang tangguh," tutur Ade Wellington.
"Makanya pemain Indonesia harus kita titipkan di sana. Seperti yang ASIOP lakukan selama ini dengan mengirim pemain ke Spanyol,” pungkas mantan Sekjen PSSI era Ketum Edy Rahmayadi tersebut.