Jangan Bandingkan Xavi dan Guardiola, Barcelona Juara Berkat Taktik 'Kotor' Mourinho
Gelar Liga Spanyol musim ini merupakan buah hasil dari kesabaran manajemen Barcelona dengan era kepelatihan Xavi Hernandez.
Sebelum Xavi datang, Barcelona tiga musim beruntun tak bisa memenangkan gelar La Liga yang terakhir kali dijuarai pada 2018-2019.
Tiga musim berikutnya, tim asal kota Madrid silih berganti memenangkan perburuan gelar, Real Madrid (2019-2020 dan 2021-2022), dan Atletico Madrid (2020-2021).
Padahal Xavi Hernandez sendiri sempat diragukan bisa membawa Barcelona bersaing memperebutkan gelar di semua kompetisi yang mereka ikut, lantaran pengalaman karier kepelatihannya yang minim.
Sebelum membesut Barcelona, Xavi Hernandez lebih dahulu menangi tim asal Qatar, Al-Sadd SC. Pergantian puncuk pimpinan ditubuh manajemen Barcelona, dari presiden Josep Maria Bartomeu ke Joan Laport, membawa Xavi ke Camp Nou lagi.
Tapi bukan sebagai pemain melainkan pelatih pada November 2021 lalu, menggantikan Ronald Koeman yang dipecat pertengahan musim.
Meski mendapat banyak kritikan atas penunjukan itu, tidak sedikit pihak yang percaya dengan kemampuan Xavi untuk mengembalikkan kejayaan Barcelona.
Pasalnya sewaktu masih aktif menjadi pemain, Xavi dikenal sebagai salah satu gelandang cerdas. Hal itu membuat ia disamakan oleh Pep Guardiola ketika menjadi pelatih.
Apalagi Xavi memang salah satu murid didikan Pep Guardiola, sehingga filosi sepak bolanya mungkin banyak diadaptasi dari cara Pep melatih.
Soalnya sudah terbukti dengan enam gelar untuk Barcelona ketika Pep Guardiola melatih.
Apalagi ia memiliki DNA Barcelona, sehingga sudah paham betul identitas permainan tim Catalan itu, yang sempat krisis identitas sejak ditinggal Pep Guardiola dan Luis Enrique.