In-depth

3 Biang Kerok Kekalahan Real Madrid Usai Dibantai Man City: Para Bintang Utama Melempem

Kamis, 18 Mei 2023 09:11 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Carl Recine
Ekspresi kecewa Vinicius Junior di laga Real Madrid vs Manchester City (18/05/23). (Foto: REUTERS/Carl Recine) Copyright: © REUTERS/Carl Recine
Ekspresi kecewa Vinicius Junior di laga Real Madrid vs Manchester City (18/05/23). (Foto: REUTERS/Carl Recine)
Para Bintang Tak Bisa Jadi Tumpuan

1. David Alaba

Usai tampil apik di leg pertama, David Alaba tak bisa mengulangi penampilan impresifnya di leg kedua, sehingga pertahanannya mudah ditembus oleh Man City dengan mudah.

Tampil sebagai bek tengah kiri, Alaba tak bisa mengimbangi fleksibilitas lini serang Man City, sehingga beberapa kali dirinya kesulitan mengawali pertahanan.

Hal ini terlihat dari catatannya, yang tak pernah memenangi duel di lapangan dan duel udara dalam tujuh kesempatan yang dimiliki sepanjang laga.

Selain itu, Alaba bahkan mudah dilewati lawan dengan dribelnya. Tercatat selama 90 menit laga, ia mampu dilewati sebanyak empat kali oleh lawan.

2. Vinicius Junior

Di leg pertama, Vinicius Junior dipuja-puja karena keberhasilannya mencetak gol, dan membuat pertahanan Man City kocar-kacir.

Tapi hal ini tak terulang di leg kedua, di mana pemain asal Brasil itu mampu dibendung oleh pertahanan berlapis Man City yang solid.

Selama 90 menit pertandingan, Vinicius hanya menyentuh bola sebanyak 39 kali. Dari jumlah tersebut, ia hanya bisa melepaskan 19 operan dengan rasio kesuksesan 71 persen saja.

Buruknya penampilan Vinicius juga terlihat dari kegagalannya melakukan dribel sukses dari dua percobaan, dan kegagalannya melakukan umpan silang sukses dari dua kali percobaan.

Saat berduel dengan para pemain Man City, Vinicius pun tak berkutik dengan hanya memenangkan lima kali duel dari 13 duel di lapangan.

3. Eduardo Camavinga

Nama Eduardo Camavinga sempat dipuja-puja pada leg pertama, usai tampil apik sebagai bek kiri, dan membuat winger kanan Man City mati kutu.

Tapi di leg kedua ini, giliran Camavinga yang dibuat mati kutu oleh pergerakan para winger dan gelandang Man City dari sisi pertahanannya.

Tampil selama 79 menit, Camavinga cukup aktif menerima bola. Akurasi operannya cukup baik sepanjang laga, dengan 37 operan sukses dari 41 percobaan.

Tapi sebagai bek, Camavinga tampil buruk usai kalah tujuh kali duel dari 10 duel yang ia lakoni, mampu dilewati lawan dengan dribel sebanyak empat kali, dan membuat tiga pelanggaran di areanya.