In-depth

Wakil Liga Italia vs Liga Inggris, Mana yang Lebih Unggul di Final Liga Champions?

Kamis, 18 Mei 2023 18:55 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© INDOSPORT
Wakil Liga Italia vs Liga Inggris, Mana yang Lebih Unggul di Final Liga Champions?
 Copyright: © INDOSPORT
Wakil Liga Italia vs Liga Inggris, Mana yang Lebih Unggul di Final Liga Champions?
1. Liverpool vs AS Roma (1983/1984)

Ada yang unik dari catatan sejarah pertemuan klub Liga Inggris dan Liga Italia di final Liga Champions. Yaitu selalu melibatkan Liverpool termasuk di edisi pertama dimana Italia diwakili oleh AS Roma pada 1983/1984 silam.

Meski dimainkan di Olimpico Roma, kandang I Lupi, namun The Reds tetap bukan underdog mengingat ini adalah final keempat Liga Champions mereka yang satu itu masih bernama European Cup atau Piala Eropa sementara bagi sang empunya stadion ini adalah pengalaman pertama.

Liverpool yang kala itu masih diperkuat oleh Ian Rush, Graeme Souness, Kenny Dalglish, hingga Bruce Grobbelaar mampu mendominasi meski bermain di bawah atmosfer tidak ramah Olimpico dan bisa unggul lebih via gol Phil Neal (13') sebelum bisa disamankan oleh Roberto Pruzzo (42').

Skor imbang 1-1 berlanjut hingga adu penalti. Liverpool sempat berada dalam tekanan saat algojo pertama mereka yakni Stephen Nicol gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Beruntung setelahnya tidak ada lagi penendang mereka yang loyo.

Sebaliknya, Roma justru tidak bisa mengkonversi dua dari empat tendangan pembuka mereka sehingga harus menyerah 4-2 dalam adu tos-tosan. Wakil Inggris pun berhak membawa pulang trofi kemenangan.

2. Juventus vs Liverpool (1984/1985)

Semusim setelahnya, Liverpool kembali melaju ke final European Cup dengan menghadapi lawan dari Italia yang kali ini adalah Juventus. Sayangnya Si Merah tidak bisa menjaga rekor sempurna mereka di partai bergengsi ini dan justru diberi cobaan yang maha dahsyat.

Bertempat di Heysel Stadium, Brussels, Belgia, kick-off pertandingan justru diwarnai kerusuhan di tribun dimana fans Liverpool merusak pagar pembatas dan menyerang tifosi Juventus. Hasilnya 39 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Kejadian yang kemudian dikenang sebagai Tragedi Heysel ini masuk dalam catatan paling kelam di sejarah Liverpool dan efek buruknya tidak hanya mereka yang kena. Seluruh klub Inggris kemudian dijatuhi hukuman ikut dalam kompetisi Eropa selama lima musim karena ulah fansnya yang kerap menimbulkan keributan.

Final sendiri tetap dimainkan pada akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan dikerahkannya polisi dalam jumlah besar. Juventus keluar sebagai pemenang berkat gol penalti Michel Platini di babak kedua.

Bagi I Bianconeri, ini adalah trofi Liga Champions pertama mereka. Semakin manis karena Platini ikut dianugerahkan Ballon d'Or ketiga beruntunnya.