In-depth

Liga Europa: Sevilla vs AS Roma, Kala The Special One Menantang Si Spesialis

Jumat, 19 Mei 2023 10:28 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Ciro De Luca
Jose Mourinho kala memimpin latihan para pemain AS Roma (17/05/23). (Foto: REUTERS/Ciro De Luca) Copyright: © REUTERS/Ciro De Luca
Jose Mourinho kala memimpin latihan para pemain AS Roma (17/05/23). (Foto: REUTERS/Ciro De Luca)
AS Roma Jadi Spesial di Eropa karena Mourinho

Sebagai salah satu klub besar di Italia, AS Roma memang tak punya riwayat apik di Eropa, entah itu di kompetisi Liga Champions maupun di Liga Europa.

Sejak berdiri pada pada 1927 hingga 2021 lalu, AS Roma hanya tercatat lolos ke final kompetisi Eropa sebanyak dua kali saja, yakni di European Cup atau Liga Champions dan Inter-Cities Fairs Cup.

Di Liga Champions, AS Roma menembus final pada musim 1983/84 dan harus tumbang dari Liverpool lewat drama adu penalti.

Lalu di Inter-Cities Fairs Cup, AS Roma menembus final pada 1960/61, yang berujung pada gelar juara pasca mengalahkan Birmingham City dengan agregat 4-2.

Rekam jejak buruk di Eropa itu kemudian berubah seiring kedatangan Jose Mourinho ke AS Roma pada Juli 2021 sebagai pelatih.

Selama hampir dua tahun kepelatihannya, Mourinho mampu membawa AS Roma kedua final Eropa, yakni Conference League yang berujung juara pada 2021/22 dan Liga Europa pada 2022/23 ini.

Keberhasilan ini juga tak lepas dari status Mourinho sebagai Raja Turnamen, terlebih di kompetisi Eropa dengan rekor enam final dan enam kemenangan.

Dengan rekor mentereng The Spesial One itu, AS Roma berharap tuah sang pelatih kala menghadapi Sevilla yang merupakan spesialis Liga Europa di final nanti.

Tak ayal duel ini di final ini akan menentukan siapa yang paling spesial. Apakah Sevilla selaku tim spesialis ajang ini atau AS Roma bersama The Special One-nya yakni Mourinho?