3 Keunggulan Ruben Loftus-Cheek yang Bisa Atasi Masalah Lini Tengah AC Milan
Dengan harga 20 juta euro itu, AC Milan tak hanya mendapatkan gelandang berbakat, melainkan juga pemain yang punya kemampuan menempati beragam posisi.
Loftus-Cheek memang lebih banyak dikenal sebagai gelandang Box to Box atau gelandang nomor 8, yang andal sebagai Carriers dari area pertahanan ke area lawan.
Sepanjang kariernya, Loftus-Cheek ternyata bisa dipasang sebagai Wing Back, gelandang bertahan, dan juga pernah mencicipi posisi sebagai penyerang saat masih ditukangi Jose Mourinho.
Dengan kemampuan itu, Loftus-Cheek bisa mengisi kekurangan AC Milan di beberapa sektor selain gelandang, baik itu winger kanan ataupun bek kanan yang memang menjadi kekurangan Rossoneri musim ini.
Punya Determinasi dan Transisi yang Baik
Ruben Loftus-Cheek adalah salah satu pemain asal Inggris yang punya kualitas jempolan sebagai pemain serba bisa, terutama di sektor determinasi dan transisi.
Hal itu bisa dilihat ketika Chelsea masih dilatih Thomas Tuchel. Ruben Loftus-Cheek yang kerap jadi andalan di sektor wing back.
Ia memainkan tugasnya dengan baik saat menyerang dan bertahan. Umpan-umpannya juga kerap membahayakan gawang lawan.
Dinamis
Sebagai gelandang, Loftus-Cheek merupakan pemain yang komplet. Dia bisa berada lebih dalam -sebagai gelandang bertahan-, ke depan untuk mengatur serangan dan melebar. Loftus-Cheek juga piawai berkelit di space pertahanan lawan.
Kehebatan Loftus-Cheek lainnya adalah dinamis. Ini juga yang membuat Loftus-Cheek bisa menjadi opsi umpan bagi rekan-rekannya.
Meski tubuhnya besar, Loftus-Cheek juga tak lambat. Ia tak segan-segan melakukan penetrasi masuk ke kotak penalti.
Salah satu musim terbaik Loftus-Cheek bersama Chelsea pada musim 2018/19. Ia bisa berkombinasi dengan baik bersama Eden Hazard dan penggawa lainnya di lini tengah The Blues.
Loftus-Cheek yang bermain sebagai gelandang menyerang bisa menjadi tembok untuk winger-winger Chelsea. Loftus-Cheek total mengemas 10 gol dan lima assist di musim tersebut.