Bedah Formasi Mengerikan AC Milan dengan Daichi Kamada, Apa Peran Terbaiknya di Bawah Pioli?
Untuk mengetahui dimana sebaiknya Daichi Kamada bermain untuk AC Milan, ada gunanya untuk mengenal tipe pemain seperti apa bintang yang satu ini.
Bersama Eintracht Frankfurt, ia membangun reputasi sebagai pemain yang tidak cuma versatile dalam hal posisi namun juga peran.
Di bawah asuhan Oliver Glasner maupun Adi Hutter, Kamada biasanya ditempatkan sebagai gelandang serang namun pada penerapannya di lapangan ia diberi keleluasaan untuk bergerak dengan harapan semakin banyak umpan matang yang didistribusikannya pada penyerang.
Statistik dari FBref yang meliputi Liga Jerman musim ini menunjukkan bahwa Kamada bermain 30 kali dan hanya satu pemain saja yang turun ke lapangan lebih sering darinya.
Dari sana ia bisa memproduksi delapan gol dan lima assist sehingga G+A (angka gabungan gol dan assist) miliknya jadi yang tertinggi kedua di Frankfurt alias hanya kalah dari Randal Kolo Muani.
Di AC Milan, hanya Rafael Leao (19) seorang saja yang punya G+A lebih tinggi darinya. Tentunya Il Diavolo Rosso tidak akan keberatan untuk memiliki satu pemain produktif lagi dalam skuad mereka.
Namun meski begitu tajam namun Daichi Kamada bukan pemain egois. Fokus utamanya baik saat dipasang sebagai gelandang serang, gelandang tengah, maupun penyerang sayap, adalah memfasilitasi rekan-rekannya dahulu.
Masih dari FBref, umpan profresif yang ia catatkan musim ini di Liga Jerman mencapai 6,08 per 90 menit. Lagi-lagi angka ini menempatkannya jadi yang terbaik kedua di Frankfurt.
Akan tetapi jika dibandingkan dengan para penggawa AC Milan, Kamada jadi yang terdepan karena pemain terkreatif mereka yakni Sandro Tonali 'cuma' punya 5,16 saja.
Ditambah dengan rataan 1,5 tekel tiap pertandingan, Kamada semakin terlihat sebagai paket komplit untuk pemain lini tengah.