In-depth

2022/2023 dan 4 Musim Lainnya yang Buktikan Arsenal Raja Gagal Juara Liga Inggris

Senin, 22 Mei 2023 20:35 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Stuart MacFarlane/Arsenal FC via Getty Images
Tomas Rosicky, saat masih membela Arsenal. Copyright: © Stuart MacFarlane/Arsenal FC via Getty Images
Tomas Rosicky, saat masih membela Arsenal.
2. 2007/2008 (156 hari-57%)

Setelah tiga musim beruntun gagal menjadi juara Liga Inggris, Arsenal berambisi untuk menjadi yang terbaik lagi di 2007/2008 yang kebetulan jadi musim kedua mereka setelah meninggalkan Highbury menuju Emirates.

Namun mereka di awal musim harus berpisah dengan dua legenda yakni Thierry Henry dan Freedie Ljunberg yang memilih untuk meneruskan karier bersama klub lain. Arsene Wenger pun harus membangun skuad muda dengan Cesc Fabregas, Robin van Persie, Emmanuel Adebayor, dan Theo Walcott sebagai poros.

Tanpa diduga Arsenal justru punya awal musim yang begitu apik. Kekalahan pertama mereka tidak datang sampai pekan ke-16 di tangan Middlesbrough. Persaingan ketat dengan Manchester United pun tidak terelakkan di dua besar.

Hanya saja lima pekan beruntun tanpa kemenangan sejak 23 Februari 2008 jadi alasan kenapa Arsenal akhirnya perlahan merosot. Nihil poin yang didapat kala menyambangi markas Chelsea dan United di delapan gameweek pamungkas seolah menjadi paku terakhir untuk peti mati harapan juara The Gunners.

United kemudian menjadi juara disusul oleh Chelsea di peringkat kedua. Arsenal harus puas dengan menduduki tempat ketiga namun dipastikan kecewa dengan cara mereka menuju kesana.

1. 2002/2003 (189 hari-71%)

Sebelum 2022/2023, musim paling mengecewakan Arsenal di Liga Inggris mungkin bisa dibilang jatuh tepat dua dekade sebelumnya. Lagi-lagi mereka keok dalam adu pacu melawan Manchester United dan parahnya dengan cara yang menyakitkan.

Arsenal sebelumnya diprediksi akan kehilangan arah meski berstatus juara bertahan. Pensiunnya dua jenderal besar yakni Tony Adams dan Lee Dixon membuat ruang ganti menjadi tak punya pemimpin namun Patrick Vieira, Theirry Henry, Dennis Bergkamp, Robert Pires, serta Freddie Ljunberg sudah siap menjadi sosok penggerak baru.

Mereka melaju kencang. Sempat ada poin yang terjatuh di sana dan sini namun tim Gudang Peluru tetap bisa meledak dan bahkan memimpin perolehan poin hingga pekan ke-32.

Sayangnya United tidak kalah buas. Bahkan The Red Devils besutan Sir Alex Ferguson tidak pernah kalah lagi sejak pergantian tahun dan akhirnya mengunci titel Liga Inggris dengan selisih lima poin.

Arsenal pun kembali menjadi runner-up. Saat itu tidak ada yang bakal menyangka jika situasi serupa akan terulang 20 tahun kemudian dengan rival dari Manchester yang berbeda.