INDOSPORT.COM - Arema FC sudah menetapkan Stadion Gajayana Malang sebagai markas utama untuk menggelar semua jadwal laga kandang di Liga 1 Indonesia 2023-2024.
Keputusan yang tentu mengandung konsekuensi, bahwa klub berlogo kepala singa mesti siap untuk melakukan pembenahan sejumlah fasilitas Stadion Gajayana.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, sebelumnya sudah menyebut tiga aspek yang menjadi prioritas dalam renovasi Stadion Gajayana agar bisa lolos verifikasi.
Kualitas lapangan jelas perlu dirombak, beserta kekuatan daya lampu untuk penerangan, lalu memasang kursi untuk posisi single seat menjadi syarat terakhir.
Lantas, berapa estimasi biaya yang perlu digelontorkan Arema FC maupun Pemkot Malang selaku pemilik aset dan pihak pengelola Stadion Gajayana?
1. Rombak Lapangan
Kualitas pada lapangan di Stadion Gajayana memang tak pernah berubah sejak satu dasawarsa terakhir, bahkan lebih. Baik rumput hingga ukuran, tetap tak berubah.
Bila mengacu kepada sejumlah referensi, perbaikan hingga perawatan rumput kemungkinan membutuhkan anggaran hingga puluhan juta rupiah.
Sebagai gambaran, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mesti menganggarkan dana Rp20 juta untuk memperbaiki rumput di Stadion Gelora Delta (Suara Semarang, 11 Februari 2023).
Artikel yang sama bahkan menyebutkan bahwa anggaran untuk membuat lapangan sepak bola sesuai standar Liga 1 bisa lebih dari Rp20 juta.
Sebagaimana yang terjadi di Stadion Joyokusumo Pati, Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten Pati mesti menganggarkan Rp3-5 Miliar sejak tahap penanaman rumput lapangan.