3 Hal Berguna yang Bisa Dilakukan PSSI dengan Duit Rp74 Miliar daripada Datangkan Argentina
Sejak tragedi maut di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu, roda kompetisi sepak bola nasional sempat terkendala karena harus dihentikan sementara, demi lancarnya proses penyidikan.
Sayangnya berhentinya kompetisi ternyata juga berdampak terhadap keuangan klub maupun PSSI dan operator Liga, PT LIB, karena tidak ada uang pemasukan dari sponsor maupun tiket.
Alhasil, setelah kembali mendapat lampu hijau untuk menggelar kompetisi lagi dari pemerintah dan kepolisian, PSSI dan PT LIB sepakat hanya menjalankan lagi Liga 1 dan memberhentikan Liga 2 serta Liga 3.
Padahal tetap menjalankan dua kompetisi kasta terbawah itu cukup penting bagi kemajuan sepak bola nasional yang bermuara ke tim nasional.
Karena dari kompetisi itu lahir sejumlah pemain potensial. Ramadan Sananta misalnya, ia merupakan jebolan kompetisi Liga 3 Indonesia membela klub PS Harjuna Putra musim lalu.
Tetapi musim ini, ia menjadi sorotan karena tampil apik bersama PSM Makassar di Liga 1 dan juga timnas Indonesia U-22.
Ia juga jadi pemain kunci dalam keberhasilan membawa pulang medali emas SEA Games setelah puasa 32 tahun, serta menjadi top skor SEA Games 2023.
PSSI berasalan menghentikan Liga 2 dan Liga 3 musim lalu selain karena biaya operasional yang kurang cukup untuk menerapkan sistem buble, sarana dan prasana menjadi pertimbangan lain.
Menurut mantan Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dana yang dibutuhkan untuk menjalankan roda kompetisi Liga 2 dalam satu musim itu mencapai Rp90 miliar.
Sedangkan dana untuk mendatangkan timnas Argentina adalah Rp74 miliar. Sisanya bisa didapat dari sponsor dan hak siar.
"Terkait dana yang dibutuhkan untuk Liga 1 dan 2, tim kompetisi juga tim keuangan sedang berhitung.
"Jika dilihat dari yang sebelumnya sekitar Rp450 hingga Rp500 miliar untuk liga 1 dan untuk liga 2 sekitar Rp80-90 miliar," ujar Lukita kepada Skor.id.
"Untuk dana Liga 2 kisaran dana itu karena semua kebutuhan dibiayain oleh kami, salah satunya stadion," katanya.
Melanjutkan Kompetisi Usia Dini
Sejak beberapa musim terakhir, PSSI selalu rutin menggelar kompetisi usia muda dalam program Elite Pro Academy U-14, U-16, dan U-18.
Menurut laporan Save Our Soccer (SOS) per bulan April 2023, biaya yang harus dikeluarkan oleh PSSI untuk menggelar Elite Pro Academy sebesar kurang dari Rp10 miliar.
Gelaran Kompetisi Elite Pro Academy (EPA) ini disponsori oleh Mola TV. Selaku sponsor, Mola TV mengaku sudah membayarkan uang sponsorship senilai Rp8 Miliar.