INDOSPORT.COM - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapat sorotan media asing usai memutuskan tidak menjatuhkan hukuman ke pemainnya pascakericuhan di final SEA Games 2023.
Akun The ASEAN Football di Twitter menyoroti sikap PSSI terkait kericuhan yang terjadi saat Timnas Indonesia U-23 menghadapi Thailand di babak final SEA Games 2023.
Disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, PSSI tidak akan menghukum para pemain, pealtih dan juga staf Timnas Indonesia U-22 karena kejadian tersebut.
🇮🇩 NO PUNISHMENT FOR INDONESIAN PLAYERS FROM PSSI FOR RIOTING IN SEA GAMES FINAL
— ASEAN FOOTBALL (@theaseanball) May 24, 2023
PSSI President Erick Thohir affirmed that he will not punish the players, coaches and officials of the Indonesian U-22 national team for the clash in the 2023 SEA Games final.#PSSI #SEAGames2023 pic.twitter.com/2lCJ2C2bzo
“Tidak ada hukuman untuk para pemain Indonesia dari PSSI untuk kericuhan yang terjadi di final SEA Games 2023,” tulis akun ASEAN Football.
Dalam unggahan tersebut, ASEAN Football juga menyoroti satu pemain Timnas Indonesia U-23 dengan nomor punggung 8, yakni Titan Agung Bagus Fawwazi.
Diketahui, Titan Agung yang berada di bangku cadangan mendapatkan kartu merah dari wasit karena kedapatan menghantam staf Thailand.
Dipahami Titan Agung tersulit emosi karena ofisial tersebut melakukan selebrasi berlebihan di depan bangku cadangan kubu Timnas Indonesia.
Dari kubu Timnas Indonesa U-22, kartu merah juga didapatkan Komang Teguh lantarann terlibat gelut dengan kiper Thailand, Soponwit Rakyart seusai gol dicetak oleh Irfan Jauhari.
Tanpa mengutip pernyataan langsung Erick Thohir selaku Ketum PSSI, ASEAN Football seolah menekankan bahwa keputusan PSSI ini membuat masyarakat di Tanah Air lega.
Sebab, jika PSSI tetap memberikan sanksi ini bisa mencoreng pencapaian Timnas Indonesia U-22 yang berhasil membawa pulang medali emas SEA Games pertama setelah 36 penantian.