Pemain Timnas Indonesia Tak Disanksi Usai Ricuh FInal SEA Games, PSSI Jadi Gunjingan Media Asing
Sejatinya, keputusan PSSI dalam menyikapi insiden kericuhan dengan Timnas Thailand di final SEA Gaems 2023 tersebut bertolak belakang dengan FA Thailand.
Induk sepak bola Thailand tersebut beberapa hari sebelumnya sudah menetapkan hukuman skorsing kepada dua pemain dan tiga staf Timnas Thailand yang terlibat.
FAT menghukum dua pemain, Teerapak Prueangna dan Soponwit Rakyart dengan larangan bermain di level timnas mana pun selama enam bulan di berbagai event.
Selain itu, FAT juga menghukum tiga staf pelatih yaitu Prasadchok Chokmoh, Mayed Madada, Patrawut Wongsripuek berupa sanksi larangan berkecimpung di semua level sepak bola Thailand selama satu tahun.
Ada pun Erick Thohir saat disinggung soal hal ini memberikan jawaban tegas bahwa hukuman tidak perlu diberikan karena Timnas Indonesia bukan pihak yang memprovokasi kejadian tersebut.
“Yang diintervensi kita kok, kenapa kita harus hukum diri kita. Gitu. Ya, tentu kita akan ada koreksi (evaulasi). Tapi yang pertama didatangi (diprovokasi) kita kok, dan itu tindakan provokasi, ada yang bisa ditolerir dan ada yang tidak," ujar Erick Thohir.
Meski demikian, Erick Thohir mengapresiasi tindakan federasi Thailand yang mengambil langkah tegas. Baginya, itu adalah keputusan multak dari FAT dan PSSI tidak ikut campur.
Unggahan ASEAN Football ini lantas mendapatkan beragam komentar dari beberapa pencinta sepak bola di tanah air.
Mereka terbagi dalam dua kubu yakni yang berharap ada hukuman dan yang tidak mendukung Timnas Indonesia dihukum.
“Sori min, di liga kita malah(mungkin) diwajibkan pemain memiliki skill MMA, jaga2 dihadang suporter lawan atau dikasari pemain lawan.. yah begitulah,” tulis akun @Aa****
“kalau diindonesia ga heran lagi ...koruptor aja dilindungi ... apa lagi yang seperti ini..” tulis akun @dabi****.
Akun @LurahE**** menimpali, “Who someone that do punishment when the team get achievement.”