Bedah Formasi AC Milan Musim Depan Usai Kedatangan Ruben Loftus-Cheek
Kehadiran Ruben Loftus-Cheek tentu tidak banyak mengubah komposisi pemain dalam starting line-up AC Milan bersama Stefano Pioli musim depan, termasuk tetap mempertahankan taktik 4-2-3-1.
Sejak membesut AC Milan pada paruh kedua musim 2019, Pioli jarang sekali mengubah formasi. Ia selalu memilih menggunakan pola 4-2-3-1.
Maka Ruben Loftus-Cheek bakal ditempatkan oleh Pioli sebagai gelandang box to box, mirip dengan Franck Kessie, sekaligus menutupi kekurangan AC Milan di sektor ini karena ditinggal oleh Ismael Bennacer karena cedera.
Sebagai gelandang, Loftus-Cheek merupakan pemain yang komplet. Dia bisa berada lebih dalam -sebagai gelandang bertahan-, ke depan untuk mengatur serangan dan melebar.
Loftus-Cheek juga piawai berkelit di space pertahanan lawan. Kehebatan Loftus-Cheek lainnya adalah dinamis. Ini juga yang membuat Loftus-Cheek bisa menjadi opsi umpan bagi rekan-rekannya.
Meski tubuhnya besar, Loftus-Cheek juga tak lambat. Ia tak segan-segan melakukan penetrasi masuk ke kotak penalti.
Tak cuma piawai dalam mendistribusikan bola, badannya yang kekar juga cocok untuk bermain sebagai seorang bek. Loftus-Cheek piawai untuk memotong umpan-umpan silang lawan.
Kecermatannya dalam membaca pergerakan lawan juga patut diacungi jempol. Di Chelsea peran itu pernah dicoba saat diplot oleh Thomas Tuchel menjadi bek tengah.
Dengan segala keunggulannya, kemungkinan besar Ruben Loftus-Cheek bisa sering berganti posisi musim depan di AC Milan, jika Rossoneri tak mampu menggaet banyak pemain baru di sektor belakang dan tengah.
Kehadiran Ruben Loftus-Cheek juga tidak banyak mengubah posisi pemain AC Milan yang lama, jika seluruh pemain dalam keadaan fit.
Posisi kiper diisi oleh salah satu kiper terbaik di Italia, Mike Maignan. Di depan Mike Maignan ada empat bek kokoh, yakni duet bek tengah Fikayo Tomori dan Malick Thiaw, serta Theo Hernandez dan Davide Calabria yang mengisi posisi kiri dan kanan.
Sementara itu duet Rade Krunic dan Ruben Loftus-Cheek di gelandang bertahan memberi tim kestabilan baik dalam bertahan maupun menyerang.
Juga ada nama Sandro Tonali yang bisa menggantikan satu dari kedua double pivot Rossoneri saat dibutuhkan.
Di posisi nomor 10, ada Charles De Ketelaere. Ia bertugas sebagai pengatur serangan dan memberikan umpan-umpan manja untuk penyerang.
Di kedua sayap ada kombinasi tua-muda, Rafael Leao dan Junior Messias, untuk menopang ketajaman Olivier Giroud.
Formasi AC Milan Musim Depan:
Maignan; Fikayo Tomori, Malick Thiaw, Theo Hernandez, Davide Calabria; Rade Krunic, Ruben Loftus-Cheek; Sandro Tonali, Rafael Leao, Junior Messias; Olivier Giroud.