In-depth

Punya Stok Gelandang Berkelas, Kenapa Man United Masih Inginkan Mason Mount?

Sabtu, 27 Mei 2023 13:07 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Phil Noble
Mason Mount melepaskan tendangan di laga Leeds United vs Chelsea (21/08/22). (Foto: REUTERS/Phil Noble) Copyright: © REUTERS/Phil Noble
Mason Mount melepaskan tendangan di laga Leeds United vs Chelsea (21/08/22). (Foto: REUTERS/Phil Noble)
Profil yang Dibutuhkan Ten Hag

Beberapa waktu lalu, jurnalis The Athletic, yakni Laurie Whitwell membeberkan target teratas Erik ten Hag kepada Manchester United di bursa transfer musim panas 2023 nanti.

“Erik ten Hag telah merinci dua posisi yang ia inginkan di musim panas ini: seorang penyerang tengah dan pemain nomor 8,” tulis Laurie Whitwell dikutip dari The Athletic, Sabtu (27/05/23).

“Untuk pemain nomor 8, dia ingin gelandang enerjik yang bisa membuat pertahanan dan penyerang bekerja,” bunyi tulisan itu.

Siapa sangka, pemain nomor 8 yang dibutuhkan Ten Hag tersebut ada pada sosok Mason Mount, yang memiliki atribut untuk menyerang dan bertahan dengan sama baiknya.

Dalam bertahan, ia punya atribut sebagai pemain enerjik yang tak lelah melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan bek atau gelandang bertahan.

Mount rata-rata memenangkan 1,08 tekel dari 1,98 percobaan per 90 menit, di mana tekel suksesnya hadir di area tengah lawan. Ia pun hanya kalah 0,86 kali per 90 menit saat berhadapan dengan dribel dari lawan.

Kemampuan terbaik Mount ada pada kemampuannya melakukan Pressing. Di Liga Inggris 2022/23, ia tercatat melakukan 25,5 Pressing terhadap penguasaan bola lawan di Final Third meski jarang bermain.

Kemampuannya dalam bertahan ini pun membuatnya akan menjadi pengganti Fred dan bertindak sebagai pemain bernomor 8 yang berpasangan dengan Casemiro.

Tapi Mount punya atribut dalam menyerang yang mumpuni, sehingga ada kemungkinan ia bisa menggantikan peran atau menemani Bruno Fernandes sebagai Advance Playmaker.

Seperti apa catatan Mason Mount saat ditugaskan membantu serangan? Bagaimana ia bisa terlibat dalam penyerangan tanpa mengurangi peran Bruno Fernandes?