Training Center Nanti Saja, Bos Persis Solo Pilih Fokus Kelola Kompleks Manahan
Langkah yang dilakukan Persis Solo sejatinya mirip dengan perjalanan Bali United. Mereka menjalin kesepakatan dengan Pemkab Gianyar untuk kontrak membangun Stadion Kapten I Wayan Dipta dalam jangka panjang.
Setelah lima tahun berdiri dan melantai di bursa saham pada pertengahan 2019, Bali United baru membangun training ground pada 2020. Mereka sudah bisa menggunakan dana dari Initial Public Offering (IPO).
Kevin tak bisa memastikan apakah pembangunan training ground membutuhkan dana dari IPO atau tidak. Target jangka pendek Persis Solo adalah fokus meraih prestasi.
"IPO atau tidak, itu nanti dibicarakan lagi, yang penting prestasinya ada dulu. Soal rancangan (training ground) pasti ada (jangka panjang)," papar Kevin Nugroho.
Kevin berharap Persis Solo bisa segera merealisasikan target menjadi pengelola dari kompleks Stadion Manahan Solo. Ada banyak sisi bisnis untuk lebih mengembangkan area tersebut.
"Kami masih ngobrol intensif terus dengan mas wali. Mudah-mudahan sih ya segera, tahun ini atau tahun depan bisa. Kita (rencana) mengelola semua (kompleks Manahan)," ungkap Kevin.
Kevin Nugroho menyebut langkah mengelola Stadion Manahan bukan sekadar untuk kepentingan Persis, melainkan juga kepentingan Kota Solo.
Kevin memuji langkah Gibran Rakabuming Raka yang membuka Stadion Manahan untuk olahraga malam, mengikuti jejak pengelola Gelora Bung Karno (GBK). Tujuannya tentu saja agar masyarakat bisa olahraga malam di sana.
"Pokoknya bagaimana caranya biar kompleks Manahan lebih ramai, lebih hidup," pungkas Kevin Nugroho yang tampak yakin bisa mewujudkannya.
Selain Stadion Manahan, ada kemungkinan Persis Solo turut mengelola Stadion Sriwedari sebagai tempat latihan rutin. Dua tempat bersejarah ini dipegang Dispora Kota Solo.