In-depth

4 Fakta di Luar Nalar Sergej Milinkovic-Savic, Gelandang Laris Manis Incaran AC Milan

Rabu, 31 Mei 2023 04:08 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Selebrasil Sergej Milinkovic-Savic (tengah) di laga Lazio vs Juventus (09/04/23). (Foto: REUTERS/Guglielmo Mangiapane) Copyright: © REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Selebrasil Sergej Milinkovic-Savic (tengah) di laga Lazio vs Juventus (09/04/23). (Foto: REUTERS/Guglielmo Mangiapane)
Dari Keluarga Olahragawan

Sergej Milinkovic-Savic lahir di Leida, Catalunya, Spanyol pada 27 Februari 1995. Kini, usianya menginjak 28 tahun. Meski lahir di Spanyol, Sergej Milinkovic-Savic berkewarganegaraan Serbia.

Olahraga tampaknya memang sudah menjadi garis hidup dari karier seorang Sergej Milinkovic-Savic. Sebab ia lahir dari keluarga yang memang pernah berprofesi sebagai atlet.

Ayahnya, Nikola Milinkovic, dulu adalah mantan pemain sepak bola profesional. Ibunya, Milana Savic, adalah seorang pemain bola basket profesional.

Sergej juga membuat langkah sepak bola pertamanya dengan Sporting CP, saat ayahnya bermain di Portugal.

Dia kemudian menghabiskan beberapa tahun di Grazer AK di Austria sebelum pindah ke akar keluarganya di Serbia, bergabung dengan akadami Vojvodina hingga promosi ke tim utama pada 2014.

Semusim kemudian, ia diboyong oleh raksasa Liga Rumania, KRC Genk, sebelum akhirnya berlabuh ke Lazio pada 2015.

Andalan di Tim Nasional

Kualitasnya yang terus berkembang, membuat Sergej Milinkovic-Savic menjadi andalan di Tim Nasional Serbia senior. Sebelumnya, ia pernah bermain untuk tim timnas U-19, U-20 dan U-21.

Kariernya di timnas dimulai saat ia berada di tim junior bermain di Kejuaraan U-19 UEFA 2013, memenangkan medali emas.

Selanjutnya, Milinkovic-Savic muncul di Kejuaraan U-19 UEFA 2014, namun timnya tersingkir di semifinal oleh Portugal setelah adu penalti.

Musim berikutnya, Sergej Milinkovic-Savic adalah salah satu pemain Serbia yang paling berpengaruh di Piala Dunia U-20 FIFA 2015, saat tim tersebut memenangkan turnamen.

Dia muncul dalam enam dari tujuh pertandingan dan mencetak satu gol melawan Mali di babak penyisihan grup.  Karena penampilannya selama turnamen, Sergej Milinkovic-Savic dianugerahi Bola Perunggu.

Pada Juni 2018, ia terpilih dalam skuad Serbia untuk Piala Dunia 2018, memainkan ketiga pertandingan penyisihan grup. Milinkovic-Savic mencetak dua gol internasional senior pertamanya pada 8 Oktober 2020.

Kini sang pemain menjadi gelandang andalan Serbia di berbagai ajang internasional. Ia telah mencatatkan 41 penampilan dan mencetak 7 gol di semua ajang.

Sangat Produktif

Sebagai seorang gelandang, kemampuan Sergej Milinkovic-Savic ternyata sangat di atas rata-rata pemain lain yang berposisi sama dengannya di era sekarang.

Bagaimana tidak, pemain berusia 28 tahun itu ternyata sangat andalan dalam menciptakan gol dan juga membuat assist. Kemampuan keduanya sama baiknya.

Buktinya, jumlah gol dan assist ia tidak terpaut jauh. Sudah membuat 69 gol dan 59 assist untuk Lazio di semua ajang. Tak heran jika ia dikenal sebagai raja umpan Serie A.

Pernah Dilatih Oleh Pelatih Duo Milan

Fakta terakhir adalah Sergej Milinkovic-Savic ternyata mantan anak didik dari dua pelatih hebat di Kota Milan, Stefano Pioli dan Simone Inzaghi.

Stefano Pioli pernah menangani Lazio pada periode 2014 hingga 2016 sebelum akhirnya melatih AC Milan saat ini. Melatih di klub Ibu Kota, ia mencatatkan 91 pertandingan dengan torehan 44 kemenangan, 20 imbang dan 27 menelan kekalahan.

Sedangkan untuk Simone Inzaghi, karier kepelatihannya berawal dari Lazio. Ia merintis saat menangani tim akademi, tim U-17, hingga tim U-19.

Hingga akhirnya diangkat sebagai pelatih interim pada 2016, lalu dipermanenkan hingga 2021, sebelum menerima pinangan Inter Milan.

Di bawah asuhan Stefano Pioli, Sergej Milinkovic-Savic mencatatkan 32 pertandingan dan membuat 3 gol srta 1 assist. Sedangkan bersama Simone Inzaghi, ia bermain dalam 215 pertandingan dan membuat 44 gol serta 38 assist untuk Lazio.

Hubungan Stefano Pioli dengan Milinkovic-Savic sendiri memang terbilang sangat baik. Sang pelatih merupakan mentor pertamanya di Italia, dan merupakan sosok yang ikut membesarkan namanya di Serie A. Fakta itu bisa membuat AC Milan mudah merayu sang pemain.