In-depth

ASBWI, Pejuang Hak Wanita di Dunia Sepak Bola Indonesia

Senin, 5 Juni 2023 12:20 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Prio Hari Kristanto
© Dok. ASBWI
ASBWI menggelar sosialisasi terkait fokus,  tujuan, dan program kerja ASBWI secara daring kepada 53 anggota dan calon anggota ASBWI, Rabu (30/11/22). Copyright: © Dok. ASBWI
ASBWI menggelar sosialisasi terkait fokus, tujuan, dan program kerja ASBWI secara daring kepada 53 anggota dan calon anggota ASBWI, Rabu (30/11/22).
Cita-cita Besar ASBWI

Satu hal yang jadi cita-cita besar ASBWI adalah adanya kompetisi profesional yang konsisten. Liga 1 Putri yang sempat digulirkan pada 2019 kini 'mati suri' karena belum ada sentuhan dari PSSI.

"Piala Ibu Negara ini ibarat pra musim yang kita harapkan bisa memicu dan landasan bagi PSSI untuk menggelar kembali Liga 1 Putri," ujar Sekjen ASBWI, Souraiya Farina.

Pada Liga 1 Putri 2019 lalu, ada sepuluh klub yang berpartisipasi. Ketika itu Persib Bandung keluar sebagai juara usai kalahkan Tira Persikabo Kartini dengan agregat 6-1 di partai final.

Setelahnya, kompetisi profesional untuk sepak bola wanita vakum hingga tahun ini. ASBWI pun sudah melakukan diskusi dan berharap PSSI bisa memberikan keputusan.

"ASBWI bisa mengisi banyak kompetisi dan turnamen. Intinya, PSSI ingin ada banyak kompetisi pertandingan di Indonesia supaya para pemain sepak bola putri terus berkegiatan. Ketika nanti mereka hadapi Liga 1 sudah siap," tutur Wakil ketua ASBWI, Monica Desideria.

Meski mengurus sepak bola wanita, ASBWI belum punya kewenangan penuh untuk mengurus Timnas putri Indonesia, seperti asosiasi futsal. Karena itu, segala hal hal terkait skuad Garuda Pertiwi masih ditangani PSSI.

ASBWI hanya menjalankan mandat PSSI, seperti membantu menggelar FIFA match day untuk Timnas putri Indonesia.

""PSSI juga memandatkan ke ASBWI untuk pelaksanaan FIFA match day. Pertama melawan Singapura, Indonesia menang 2-1. Kemudian lawan Arab Saudi, Indonesia menang dengan skor 1-0," jelas Nadalsyah.

Oleh sebab itu, saat disinggung rumor pelatih Jepang yang akan tangani Timnas putri Indonesia, ASBWI tak bisa menjawab. Semua keputusan berada di tangan PSSI.

Ketua Umum ASBWI, H. Nadalsyah berharap semua pihak mendukung era baru sepak bola wanita agar bisa lebih berprestasi.

"Mari bersama-sama, tidak terpecah. Bukan berbicara tentang kelompok tertentu. Karena kesuksesan yang hakiki akan dirasakan apabila ASBWI terus berpegangan tangan. Mari bersama-sama kita sambut era baru sepak bola wanita Indonesia," tuntasnya.