INDOSPORT.COM - Persis Solo segera memperkenalkan tiga pemain asing baru menatap kompetisi Liga 1 2023-2024. Proses Laskar Sambernyawa mendapatkan nama-nama baru ternyata butuh tahapan yang panjang.
Persis Solo bakal memaksimalkan regulasi enam pemain asing pada musim ini. Makanya, Laskar Sambernyawa memburu tiga nama baru karena tiga slot lain sudah diisi Alexis Messidoro, Fernando Rodriguez dan Jaimerson Xavier.
Sejauh ini, Persis Solo masih menutup rapat nama-nama yang akan datang. Tiga nama yang baru akan bermain di Liga Indonesia ini butuh waktu istirahat setelah menyelesaikan tugas bersama klub lamanya.
Namun, di media sosial sudah beredar rumor tentang nama-nama yang akan hadir, seperti Diego Bardanca (Filipina), Moussa Sidibe (Mali) dan Francisco Rivera (Spanyol).
Jika memang ketiganya yang akan merapat, artinya Persis Solo dihadapkan pada tantangan berat. Meski ketiganya punya track record bagus, namun sepak bola Indonesia butuh adaptasi atau pendekatan yang berbeda.
Ternyata, faktor adaptasi itu sudah dibahas cukup lama oleh tim Persis Solo. Direktur Olahraga Persis Solo, Edwin Klok, menjabarkan proses panjang untuk menentukan setiap nama.
"Kita lihat faktor adaptasi. Ada beberapa negara yang memiliki cuaca berbeda, style main berbeda, kultur pemain berbeda, itu akan lebih sulit untuk adaptasi," kata Edwin Klok.
"Untuk pemain yang kita datangkan, adaptasi akan gampang. Kita evaluasi lama untuk pemain yang kita kontrak sekarang. Kita evaluasi bersama antara scouting team, pelatih, analyst team, dan beberapa hal yang kita pertimbangkan untuk ambil keputusan," lanjut Edwin Klok.
Tak ketinggalan adalah menggali informasi dari klub-klub lamanya. Persis Solo tak mau memiliki pemain yang secara kualitas mumpuni, namun di luar lapangan memiliki tingkah kurang baik.
"Kita lakukan background check, meski pemain punya profil yang kita butuhkan, seperti coach Leo selalu bilang butuh karakter Sambernyawa, tapi kalau kita dapat informasi dari klub lain bahwa pemain ini malas atau tidak bagus dalam grup atau sering berantem dengan pelatih, berarti itu tidak cocok," ungkap Edwin Klok.