In-depth

3 Cara Ampuh Inter Milan Runtuhkan Super Team Man City di Final Liga Champions

Rabu, 7 Juni 2023 20:46 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Alberto Lingria
Selebrasi pemain dan pelatih Inter Milan Simone Inzaghi merayakan dengan trofi usai memenangkan Coppa Italia. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria) Copyright: © REUTERS/Alberto Lingria
Selebrasi pemain dan pelatih Inter Milan Simone Inzaghi merayakan dengan trofi usai memenangkan Coppa Italia. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
2. Tampil Tanpa Tekanan

Bermain sebagai underdog memberikan keuntungan dari segi mental. Alih-alih minder, mereka justru bisa tampil tanpa tekanan alias bermain lepas. 

Saat ini, tekanan besar ada pada kubu Manchester City. Sebab ini adalah final kedua mereka setelah 2021. 

Jika kalah lagi melawan tim yang di atas kertas bisa mereka taklukkan, maka bukan tak mungkin Pep hingga para pemain senior akan merasakan 'kegilaan' melebihi apa yang dirasakan skuat AC Milan saat dikandaskan Liverpool di Istanbul 2005. 

Biasanya, tim yang tampil dengan tekanan tinggi justru bakal tampil grogi dan bahkan kehilangan kemampuan terbaiknya. Hal ini sering terjadi di panggung sebesar Liga Champions atau bahkan Piala Dunia. 

Untuk itu, cukup bagi Inter Milan untuk bermain percaya diri, ngotot, dan ulet sehingga memberikan rasa frustasi City sampai perlahan kepercayaan diri skuat asuhan Pep runtuh kemudian datang kesempatan bagi Nerazzurri untuk mencuri gol. 

3. Provokasi dan Perlambat Permainan

Provokasi menjadi salah satu cara lain bagi sebuah tim untuk memenangi laga. Cara ini biasanya dilakukan oleh tim non-unggulan untuk menang. 

Bentuk-bentuk provokasi bermacam-macam, mulai dari mengulur-ulur waktu, memancing emosi pemain lawan, hingga menciptakan keributan-keributan kecil. 

Cara ini akan efektif dilakukan Inter untuk memancing emosi para pemain City. Biasanya, pemain yang tengah emosi akan sulit mengeluarkan permainan terbaik dan bahkan gagal menjalankan taktik dengan benar. 

Selain itu, dengan menciptakan keributan kecil hingga mengulur-mengulur waktu, permainan Man City pun akan tersendat. 

Dengan kata lain, Man City asuhan Pep Guardiola tidak bisa memainkan sepak bola mereka dengan bebas dan tanpa distraksi. 

Strategi memotong flow permainan lawan akan efektif dipraktikan Inter Milan dalam partai sebesar Final Liga Champions. 

Apalagi jika pemain lawan sampai mendapat kartu kuning hingga merah. Meski begitu, Inter Milan juga harus tetap waspada, sebab bisa jadi para pemain mereka yang akan diusir keluar lapangan. 

Pertandingan sepak bola bukanlah soal teknis semata, tetapi faktor non-teknis seringkali menentukan. Hal inilah salah satu cara yang bisa dimanfaatkan Inter Milan untuk meruntuhkan super team Manchester City di Final Liga Champions mendatang.