INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, menilai hasil imbang 1-1 kontra PSM Makassar pada leg pertama playoff Liga Champions Asia, Selasa (6/6/23) tak layak didapat timnya.
Bali United sejatinya bermain bagus dalam laga ini. Meski dua bek asing anyar belum bermain, duet Haudi Abdillah dan Kadek Arel Priyatna terbilang kokoh.
Bali United memimpin dengan cepat ketika Irfan Jaya mencetak gol menit ke-15. Mantan pilar PSM U-21 ini memanfaatkan kelengahan bek PSM yang membiarkannya berdiri bebas.
Keunggulan itu hampir saja bertambah ketika Ilija Spasojevic berdiri bebas di depan gawang. Sayangnya, upaya Spaso mencetak gol indah justru membuat bola umpan dari Privat Mbarga meluncur tanpa tersentuh.
Sialnya, Spaso malah mencetak gol ke gawangnya sendiri pada menit ke-71. Upaya Spaso menghalau bola hasil sepak pojok Muhammad Arfan justru meluncur ke gawangnya sendiri.
Bali United harus menerima skor 1-1 ini setelah gol Privat Mbarga pada menit ke-91 dianulir wasit. Ia terjebak dalam posisi offside sebelum mencetak gol ke gawang Reza Arya.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, Teco menilai timnya tak dinaungi keberuntungan. Bali United tampil lebih dominan hingga memaksa PSM kesulitan mencetak gol.
"Tidak ada pemain yang yang mau (mencetak gol) bunuh diri. Kita kurang beruntung dan mereka bisa mencetak gol," kata Teco.
Pelatih asal Brasil ini menilai Bali United membuat sistem bertahan yang bagus. Kadek Arel sebagai pemain muda mampu mengimbangi Novri Setiawan, Haudi Abdillah, Ricky Fajrin dan Brwa Nouri.
Padahal, tugas mereka sangat tidak mudah. PSM memiliki pemain depan berbahaya, seperti Wiljan Pluim, Everton Nascimento, Yakob Sayuri, Kenzo Nambu hingga rekrutan anyar asal, Adilson Silva.
"Semua kerja keras melawan pemain yang punya kualitas di sana, seperti Pluim, Everton, striker Portugal di babak kedua, pemain Jepang di tengah. Cuma kita tidak beruntung, seharusnya kita tidak seri, harusnya menang," tutur Teco.