Siapa Gabri Veiga? Bintang Spanyol yang Jadi Pengganti Havertz di Chelsea
Dari 11 gol Gabri Veiga di musim 2022/23 lalu, 8 gol di antaranya dicetak saat dirinya bermain sebagai gelandang nomor 8 atau gelandang tengah.
Sedangkan 3 gol lainnya dicetak saat dirinya memerankan posisi pemain bernomor 10. Dari sana jelas terlihat bahwa Gabri Veiga lebih cocok bermain sebagai gelandang nomor 8.
Gaya bermainnya sebagai pemain nomor 8 yang kerap masuk ke Final Third dari lini kedua terlihat dari buruknya catatan operannya.
Tercatat, Gabri Veiga hanya melepaskan rata-rata 29,11 operan per 90 menit dengan akurasi hanya 74,4 persen. Bahkan, operan progresif yang ia berikan juga minim, yakni 4,28 kali per 90 menit.
Keunggulan Gabri Veiga sebagai pemain nomor 8 terletak pada kemampuannya masuk ke Final Third, dengan rata0an 2,63 sentuhan di area pertahanan lawan dan 3,45 kali menerima operan di area lawan.
Sehingga, sulit mengharapkan kreativitas bagi Gabri Veiga. Apalagi dengan catatan 3,14 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berupa operan atau dribel yang berbuah peluang per 90 menit.
Bisa dikatakan, gaya bermain Gabri Veiga lebih condong sebagai striker bayangan ketimbang pemain bernomor 8 atau pemain bernomor 10.
Nyatanya, posisi ini nantinya akan ditempati Christopher Nkunku. Apalagi Chelsea belum punya striker utama untuk musim depan.
Apakah pembelian Gabri Veiga akan menguntungkan Chelsea? Tentu menguntungkan, tapi The Blues harus mencari striker terlebih dahulu dan melepas beberapa pemain yang punya karakter sama sepertinya, seperti Mason Mount, Kai Havertz, dan Conor Gallagher.