Liga Champions

Pep Guardiola Dikirimi Ferguson Pesan Teks sebelum Raih Treble, Apa Isinya?

Minggu, 11 Juni 2023 17:32 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Indra Citra Sena
© REUTERS/Matthew Childs
Pelatih Manchester City Pep Guardiola dalam Final Liga Champions antara Final Manchester City vs Inter Milan, Minggu (11/06/23). (Foto: REUTERS/Matthew Childs) Copyright: © REUTERS/Matthew Childs
Pelatih Manchester City Pep Guardiola dalam Final Liga Champions antara Final Manchester City vs Inter Milan, Minggu (11/06/23). (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
Semoga Beruntung

Manchester City sebelumnya bisa dibilang agak deg-degan ketika bermain melawan Inter Milan di final Liga Champions.

Hal itu juga tampak dari permainan Manchester City di mana beberapa pemain mereka tampak grogi hingga Ederson Moraes sempat melakukan kesalahan mengumpan yang malah membuang bola keluar lapangan.

Pep Guardiola saat itu lantas berteriak kepada anak asuhnya untuk tetap tenang dan tidak panik mengingat partai puncak Liga Champions ini juga berbicara soal mental juga.

Setelah mencoba memborbardir pertahanan Nerazzurri, the Citizens akhirnya sukses unggul lewat gol Rodri pada menit ke-67 di mana gol itu juga mengantarkan Man City meraih trofi Liga Champions sekaligus treble winner.

Dengan demikian, Manchester City kini adalah tim kedua di Liga Inggris yang mampu memenangi treble winner setelah Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson pada 1999 silam.

Menariknya, Guardiola membeberkan bahwa Sir Alex Ferguson ternyata mengiriminya pesan teks sebelum the Citizens bisa menyusul perolehan treble Setan Merah.

“Bahagianya saya mendapatkan pesan teks semoga beruntung dari Sir Alex Ferguson pada pagi ini. Saya tersentuh. Saya bahagia bisa duduk sejajar dengan Sir Alex (dalam memenangi treble winner),” tandas Guardiola.

“Memenangi treble sungguhlah berat, tapi itu sudah terpatri di jajaran bintang-bintang kami akan memenanginya musim ini.”

Setelah 23 tahun lamanya, Manchester United pada akhirnya bukan satu-satunya tim Liga Inggris lagi yang bisa memenangi treble winner.

Hal tersebut tentu saja tetap harus diterima oleh fans Manchester United terlepas status Manchester City yang dikelola dengan uang dari Timur Tengah.

Dengan strategi yang tepat, Pep Guardiola berhasil mengelola ‘privilege’ tersebut dengan baik menjadi perolehan treble yang mana sang pelatih memang mampu mengolah anak asuhnya itu untuk bermain sesuai standardnya.

Tanpa strategi yang tepat, tentu Manchester City hanya akan, seperti Chelsea, yang sudah membakar banyak uang, tetapi malah finis di papan tengah klasemen Liga Inggris musim ini.