INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Marian Mihail, tak khawatir dengan ganasnya kompetisi sepak bola Indonesia. Dia meyakini bisa mengangkat level dari permainan tim Elang Jawa di Liga 1 Indonesia 2023-2024.
Jumlah pelatih yang diganti dalam setiap musim terbilang luar biasa. Musim lalu, hanya ada lima pelatih yang posisinya aman dari pemecatan.
Mereka adalah Bernardo Tavares (PSM Makassar), Thomas Doll (Persija Jakarta), Aji Santoso (Persebaya Surabaya), Stefano Cugurra (Bali United), dan Seto Nurdiyantoro (PSS Sleman).
Sementara itu, 13 klub lain mengalami pergantian pelatih. Bahkan, ada yang lebih dari sekali. Borneo FC menjadi tim yang paling sering ganti pelatih.
Mulai dari Milomir Seslija (7 April - 25 September 2022), Andre Gaspar (27 September 2022-19 Februari 2023) dan Pieter Huistra (21 Februari 2023-sekarang).
PSIS Semarang juga melakukan hal yang sama. Mulai dari Sergio Alexandre (10 Juni-24 Agustus 2022), Ian Andrew Gillan (26 September 2022-16 Januari 2023) dan Gilbert Agius (15 Februari 2023-sekarang).
Robert Rene Alberts mencatatkan rekor karena hanya memegang Persib Bandung dalam tiga partai saja. Kemudian, disusul Javier Roca yang hanya memimpin empat laga bersama Persik Kediri.
Situasi tersebut berpotensi terulang lagi musim ini. Baik dari sisi suporter maupun manajer tim kerap sama-sama tak sabar menanti proses yang lebih lama lagi.
Terkait kebiasaan yang "membudaya" di Liga 1, Marian Mihail angkat bicara. Toh perubahan kursi pelatih menjadi hal biasa dalam sepak bola.
"Itulah hal yang normal. Kehidupan dalam bisnis sepak bola memang seperti itu. Ketika menang kita benar, jika kalah maka kita akan salah," kata Marian Mihail.