Bertekad Dongkrak Peringkat, Palestina Sayangkan Hasil Lawan Timnas Indonesia
Dalam pandangan Makram Dabboub, sejatinya pertandingan berjalan seru dan menarik. Kedua tim saling jual beli serangan dengan beberapa peluang emas.
Namun, keinginan Palestina untuk menampilkan permainan terbaik menjadi tak maksimal. Cuaca hangat dan kelembaban tinggi di Surabaya jadi faktor penyebabnya.
"Kami bermain cukup bagus dalam 15 menit pertama. Tapi setelah itu, kami lebih banyak kehilangan bola," beber Makram Dabboub.
"Cuaca juga menjadikan usaha kami untuk tampil bagus menjadi sulit. Permainan kurang berkembang," Pelatih Palestina itu menjabarkan.
Kesulitan yang dialami Mohammed Bassim Rashid terlihat jelas dari segi penguasaan bola hingga penciptaan peluang sepanjang 90 menit pertandingan.
Soccerway mencatat, Palestina hanya melepaskan 6 kali percobaan shooting, dengan 2 di antaranya mengarah ke gawang lawan.
Sementara itu, Indonesia tampil lebih agresif melalui penciptaan 8 kali peluang dengan 7 di antara shooting mengancam gawang Palestina.
"Kami tidak menerapkan skema permainan bertahan. Buktinya, kami mampu tampil menekan Indonesia dalam 15 menit awal," papar Makram Dabboub.
Beruntungnya, performa Rami Hamadeh Anes sangat gemilang dalam mengawal mistar gawang Palestina, sehingga laga berkesudahan imbang 0-0.
"Kami sudah berusaha tampil dengan karakter permainan terbaik, tapi Indonesia dengan kualitas mereka, bermain sangat menyulitkan," pungkas dia.