Bedah Kualitas Josko Gvardiol, Layak Jadi Bek Termahal di Liga Inggris Usai Gabung Man City?
Mengenai kualitas, Gvardiol yang berusia jauh lebih muda delapam tahun dari Laporte ternyata tak kalah. Hal ini terlihat dari catatannya statistiknya dari laman FBRef dalam tiga hal, yakni menyerang, build up permainan, dan bertahan.
Aymeric Laporte
Non-Penalty Goals: 0,00 gol per 90 menit
Total Tembakan: 0,04 tembakan per 90 menit
Shot-Creating Actions: 1,47 SCA per 90 menit
Jumlah operan: 86,43 operan per 90 menit
Operan sukses: 92,7 persen per 90 menit
Operan ke area lawan: 7,00 kali per 90 menit
Tusukan ke area lawan: 2,59 kali per 90 menit
Dribel sukses: 0,91 kali per 90 menit
Tekanan ke Lawan: 0,77 kali per 90 menit
Tekel: 0,77 kali per 90 menit
Intersep: 0,42 kali per 90 menit
Blok: 0,70 kali per 90 menit
Menang duel udara: 2,38 kali per 90 menit
Josko Gvardiol
Non-Penalty Goals: 0,10 gol per 90 menit
Total tembakan: 0,53tembakan per 90 menit
Shot-Creating Actions: 1,06 SCA per 90 menit
Jumlah Operan: 87,18 operan per 90 menit
Operan sukses: 89,0 persen per 90 menit
Operan ke area lawan: 4,45 kali per 90 menit
Tusukan ke area lawan: 1,00 kali per 90 menit
Dribel sukses: 0,86 kali per 90 menit
Tekanan ke lawan: 11,78 kali per 90 menit
Tekel: 1,06 kali per 90 menit
Intersep: 1,26 kali per 90 menit
Blok: 3,35 kali per 90 menit
Menang duel udara: 1,53 kali per 90 menit
Dari seluruh catatan itu, Gvardiol hanya kalah dari Rudiger dalam kontribusinya saat menyerang. Hal ini bisa dibandingkan dari perbedaan Non-Penalty Goals, total tembakan dan Shot-Creating Actions-nya.
Besarnya nilai Shot-Creating Actions Laporte membuktikan bahwa dirinya aktif membantu tim dalam fase menyerang, terutama dalam menciptakan peluang bagi rekan ketimbang Gvardiol.
Namun, dalam urusan Build Up permainan, Gvardiol nyatanya tak jauh berbeda dengan Laporte.
Laporte unggul sedikit dalam membantu Build Up serangan timnya dengan besarnya nilai operan progresif atau operan ke area lawan serta tusukan ke area lawan per 90 menit ketimbang Laporte.
Solidnya Gvardiol juga terlihat dalam bertahan, di mana ia unggul di seluruh tipe bertahan secara statistik ketimbang Laporte.
Hal tersebut menandakan bahwa Gvardiol cukup terlihat solid dan andal dalam membaca arah bola, terutama dengan kemampuannya yang melancarkan intersep sebanyak 1,26 kali per 90 menit, dibandingkan Laporte dengan 0,42 intersep per 90 menit.
Pada akhirnya, wajar jika Guardiola begitu memuja sosok Gvardiol dan meminta Manchester City mendatangkannya pada musim panas ini.
Apalagi, Gvardiol merupakan pemain berkaki kidal, cocok menempati bek tengah kiri dalam posisi tiga bek The Blues.
Dengan harga 80 juta euro, Gvardiol akan menjadi pilihan tepat baik bagi jangka pendek maupun jangka panjang The Citizens.