In-depth

5 Kekalahan Terbesar Timnas Indonesia, Argentina Siap Buatkan Rekor Pahit Baru?

Senin, 19 Juni 2023 18:00 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Getty Images
Edinson Cavani (kanan) dan Luis Suarez, striker Timnas Uruguay. Copyright: © Getty Images
Edinson Cavani (kanan) dan Luis Suarez, striker Timnas Uruguay.
4. Timnas Indonesia 1-7 Uruguay (8 Oktober 2010)

Argentina bukan raksasa Amerika Selatan yang menjajal kekuatan timnas Indonesia di Gelora Bung Karno. 13 tahun sebelumnya sudah ada Uruguay dengan skuad generasi emas mereka yang datang berkunjung.

Saat itu La Celeste masih dipegang oleh pelatih legendaris mereka yakni Oscar Tabarez. Luis Suarez dan Edinson Cavani pun istilahnya belum punya nama sebesar sekarang.

Hanya saja duet striker maut tersebut sudah mampu mengobrak-abrik pertahanan timnas Indonesia tanpa ampun. Usai 'membiarkan' Boaz Solossa memecah kebuntuan di menit ke-18, kombinasi El Pistolero dan El Matador mulai menggila.

Suarez dan Cavani masing-masing memborong hattrick hingga bahkan saling balas membalas assist. Satu gol Uruguay lainnya disumbangkan oleh Sebastian Eguren.

Walau demikian kekalahan ini sebenarnya tidak terlalu dibesar-besarkan. Siapapun tidak ada yang menjagokan timnas Indonesia untuk menang melawan tim yang pada bebarapa bulan kemudian bisa lolos ke semifinal Piala Dunia 2010.

3. Suriah 7-0 Timnas Indonesia (18 November 2007)

Setelah kampanye yang menginspirasi saat menjadi tuan rumah Piala Asia 2007, timnas Indonesia berharap bisa merasakan lagi euforia yang sama dengan ambil bagian di Piala Dunia 201o.

Sayangnya jalan menuju putaran final sangatlah berat. Benny Dolo dan anak-anak asuhnya bahkan tidak sampai bisa melaju ke kualifikasi utama.

Pasalnya saat menghadapi Suriah dalam dua leg ronde kedua, timnas Indonesia sudah harus kalah dengan agregat 11-1.

Leg kedua yang paling menyisakan luka karena Suriah bisa menghantam skuad kebanggaan negara 7-0 dengan Abbasiyyin Stadium, Damaskus, menjadi saksinya.

Padahal komposisi pemain Merah-Putih saat itu cukup lumayan dengan keberadaan Atep, Eka Ramdani, Ian Louis Kabes, Manu Wanggai, M. Roby, Ricardo Salampessy, dan masih banyak lagi.