Bedah Kualitas Tanguy Nianzou, Bek Potensial yang Bikin Lini Belakang AC Milan Seperti Tembok China
Tanguy Nianzou adalah pemain asal Prancis yang mengawali karier sepak bolanya di tim akademi Paris Saint-Germain.
Ilmu yang didapat membuat kemampuannya semakin berkembang hingga bisa terus naik level dari tim akademi, ke tim U-17 hingga tim U-19 PSG.
Sayang ketika sudah masuk dalam tim senior, Tanguy Nianzou kesulitan berembut tempat utama dan sedikit mendapat jam terbang.
Sebab ia harus bersaing dengan sejumlah bek ternama semisal Marquinhos, Thiago Silva, hingga Thilo Kehrer. Alhasil, Nianzou dilepas oleh PSG ke Bayern Munchen pada musim panas 2020 lalu.
Di PSG, Tanguy Nianzou hanya mencatatkan 13 penampilan dan mencetak3 gol serta 1 assist.
Bayern merekrutnya gratis setelah kontrak Nianzou berakhir dengan Paris Saint-Germain (PSG). Nianzou dikontrak hingga 30 Juni 2024 dan memiliki paspor Pantai Gading serta Prancis.
Direktur Olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic mewakili klub juga senang dengan kedatangan Nianzou yang dilihat Bayern sebagai pemain dengan talenta besar dan masa depan cerah.
Sayangnya keputusan Nianzou bergabung ke Bayern Munchen ternyata tidak tepat. Meski klub asal Jerman itu dikenal sebagai salah satu klub dengan penanganan pemain muda bertalenta yang bagus, Nianzou tidak merasakannya.
Bayern Munchen yang gemar membeli pemain bintang jadi seperti PSG, membuat Nianzou kesulitan lagi bermain reguler, kalah bersaing dengan Jerome Boateng, Niklas Sule, hingga David Alaba.
Tanguy Nianzou pun hanya bertahan dua musim di Bayern Munchen dan membuat 28 penampilan, dan mencetak 1 gol dan 1 assist.
Padahal Tanguy Nianzou memiliki kualitas, hal itu dibuktikan lewat pengakuan mantan pelatihnya di tim akademi PSG, Kevin Menier.
"Di luar kualitas teknis dan atletiknya yang di atas rata-rata, dia memiliki kedewasaan besar dan telah ditakdirkan untuk berkembang di tingkat tertinggi," terang Menier.