Bedah Formasi Man United Usai Mason Mount Gabung: Lini Tengah Istimewa, Sektor Depan Dimanjakan
Erik ten Hag adalah tipe pelatih yang punya pakem formasi khusus. Formasi favoritnya adalah 4-2-3-1. Ia sangat sangat saklek pada pemain tertentu di posisi gelandang bertahan sementara sangat lentur di posisi penyerang.
Lihat bagaimana ia meracik komposisi tim musim lalu. Casemiro salah satu pemain yang tak tergantikan di sektor gelandang bertahan, ditemani oleh Christian Eriksen dan Fred.
Pemain-pemain tersebut di plot bermain setiap minggu di tempat yang jarang digeser. Sementara di posisi penyerang, Ten Hag tipe yang suka merombak lini depan.
Kadang ia memasang Rashford sebagai striker di posisi nomor 9, kadang ia memainkan striker bapuk Anthony Martial atau Wout Weghorst.
Ia juga kerap menggeser gelandang serang, Bruno Fernandes menjadi penyerang sayap bersama Rashford jika Martial/Weghorst dimainkan dalam kesempatan yang sama.
Poinnya adalah Ten Hag menyukai sepak bola indah dengan pemain atraktif dengan tingkat stamina tinggi layaknya Pep Guardiola atau Jurgen Klopp.
Musim lalu tugas itu diemban oleh Christian Eriksen dan Bruno Fernandes. Tetapi jika salah satunya absen, nyawa permainan Setan Merah hilang, terutama Eriksen yang sudah tak lagi muda dan rentan cedera.
Maka dari itu Ten Hag sangat ingin memboyong Mason Mount, yang dinilai cocok menjadi tandem Fernandes atau Eriksen, dan menambah kekuatan kreativitas dari sektor tengah.
Pemain berusia 24 tahun itu bisa dengan mudah beradaptasi dengan skema formasi Erik ten Hag di Manchester United.
Mount adalah pemain yang versatile. Dalam skema dasar 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang lazim diterapkan Frank Lampard dan Thomas Tuchel di Chelsea, ia bisa masuk dalam berbagai posisi serta memainkan beberapa peran.
Ia bisa main di posisi gelandang serang tengah, winger kiri, serta memainkan peran nomor 10. Mount bisa mengisi banyak posisi, asalkan hal tersebut berkaitan dengan peran untuk menyerang.