Bukan Buatan FIFA, Piala Dunia U-17 Rupanya 'Produk' Negara Asia Tenggara!
Sebelum 1977 tidak ada turnamen sepakbola internasional untuk kelompok usia U-17 yang dihelat oleh badan atau organisasi manapun.
Maka dari itu Federasi Sepakbola Singapura pun membuat terobosan dengan membuatkan turnamen bernama Lion City Cup.
Mereka mengirimkan timnas U-15 sampai U-16 namun peserta tamu yang datang tidak dibatasi sekedar kesebelasan negara saja.
Tim akademi dari klub-klub Eropa, Asia, Australia, dan benua-benua lain juga diperbolehkan untuk ikut.
Contohnya saja di Liverpool, Manchester City, Tottenham Hotspur, AIK Stockholm, Eintracht Frankfurt, PSV Eindhoven, Perth FC, Flamengo, dan masih banyak lagi pernah mengirim perwakilan mereka ke Lion City Cup.
FIFA merasa terinsipirasi oleh turnamen ini dan pada 1982 setelah menyaksikan salah satu edisi Lion City Cup, Sepp Blatter yang kala itu menjadi sekjen FIFA pun memutuskan untuk membuat ajang tiruan.
Pada mulanya format yang digunakan tidak langsung Piala Dunia U-17 melainkan Kejuaraan Dunia U-16.
Perubahan menjadi Piala Dunia U-17 baru dilakukan pada 1991 dan bertahan hingga saat ini.
Edisi pertama Kejuaraan Dunia U-16 berlangsung di China pada 1985 dan Nigeria keluar sebagai juaranya.
Setelah itu sudah ada 18 edisi Piala Dunia U-17 yang digelar dan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia adalah edisi ke-19.