In-depth

Mason Mount vs Bruno Fernandes, Siapa Pantas jadi Jenderal Man United Musim Depan?

Jumat, 30 Juni 2023 17:11 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Reuters/John Sibley
Mason Mount. Foto: REUTERS/David Klein Copyright: © Reuters/John Sibley
Mason Mount. Foto: REUTERS/David Klein
Statistik Mengagumkan Mount

Meski belakangan kerap mendapat hujan kritik dari fans Chelsea terutama usai 'hanya' membukukan tiga gol dan enam assist dari 35 pertandingan, Mason Mount tetaplah pemain berkualitas.

Publik kerap lupa jika 2022/2023 adalah musim yang paling tidak tepat untuk menilai bobot dari pemain The Blues mengingat betapa buruknya klub tersebut dijalankan oleh pemilik baru mereka, Todd Boehly.

Tidak kurang dari empat manajer datang ke Stamford Bridge entah itu sebagai manajer tetap maupun caretaker membuat para pemain harus berulangkali melakukan penyesuaian tanpa adanya kejelasan soal kemana klub akan diarahkan.

Salah satu pemain yang paling terkena imbasnya adalah Mount. Kebijakan transfer Chelsea yang secara membabi buta belanja pemain mahal pada dua bursa transfer 2022 membuatnya semakin sulit bersaing di Starting XI.

Akan tetapi di tengah itu semua Mount masih bisa mempertahankan statisktik apiknya. Dilansir dari Squawka, pemilik 36 caps timnas Inggris itu masih jadi leader dalam sejumlah kategori sejak debut seniornya untuk London Biru pada 2019/2020 silam.

Sebut saja dalam umpan ke sepertiga akhir lapangan, volume tembakan, peluang tercipta, umpan silang, perebutan bola di wilayah lawan, bahkan gol dan juga assist.

Hal ini menunjukkan jika Mason Mount memang salah dipahami oleh kebanyakan orang namun beruntung Erik ten Hag bisa melihat setitik kualitas meski tertutupi segunung cibiran.

Hanya saja dipastikan Mount tidak akan dengan mudah untuk bisa menjadi pemain reguler untuk Manchester United.

Pasalnya menggeser Bruno Fernandes jelas bukan perkara mudah mengingat playmaker berpaspor Portugal itu adalah salah satu kreator elite di Eropa saat ini.

Kami merasa jika untuk saat ini peran paling masuk akal bagi Mount adalah sebagai penopang Fernandes menggantikan Christian Eriksen dalam trio gelandang bersama Casemiro karena statistik membuktikan jika The Portuguese Magnifico masih belum ada duanya.