In-depth

Profil Teun Koopmeiners, Busquets dari Belanda yang Bakal Buat Lini Tengah Liverpool Kian Gokil

Senin, 3 Juli 2023 12:53 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS-John Sibley
Pemain Timnas Belanda, Denzel Dumfries bersama dengan Teun Koopmeiners di Piala Dunia 2022 REUTERS-John Sibley Copyright: © REUTERS-John Sibley
Pemain Timnas Belanda, Denzel Dumfries bersama dengan Teun Koopmeiners di Piala Dunia 2022 REUTERS-John Sibley
Dibesarkan di AZ Alkmaar

Teun Koopmeiners lahir dan dibersalan di Castricum, Belanda Utara, pada 28 Februari 1998. Hanya sekitar 20 menit dari Alkmaar yang menjadi homebase klub top Liga Belanda, AZ Alkmaar.

Tidak heran jika kemudian Koopmeiners kemudian menimba ilmu di akademi AZ yang menampungnya sejak usia 12 tahun.

Koopmeiners tidak sendirian di sana karena sang adik, Peer Koopmeiners pun ikut membersamainya dan bahkan ikut sukses menjadi pesepakbola pro untuk AZ.

Hanya saja perkembangan Koopmeiners lebih pesat dengan sudah melakoni debut untuk tim senior AZ pada Agustus 2017 saat usianya baru menginjak 19 tahun dan sepanjang musim 2017/2018 ia kemudian memainkan 31 laga lintas kompetisi.

Bukan sesuatu yang mudah mengingat AZ adalah tim yang selalu meramaikan persaingan di empat besar Liga Belanda. Meski kali terakhir menjadi juara adalah pada 2008/2009 silam namun De Kaasboeren masih kerap merepotkan Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, dan Feyenoord.

Musim 2019/2020 menjadi musim breakthrough bagi Teun Koopmeiners yang membuat semakin banyak perhatian tertuju padanya.

Tidak cuma ditunjuk sebagai kapten utama saja saat usianya baru menginjak 21 tahun, namun ia juga menggendong AZ Alkmaar bersaing dengan Ajax demi trofi Liga Belanda.

Total 11 gol dan dua assist sukses Koopmeiners bukukan dari 25 penampilan domestik meski pada akhirnya harus melihat Ajax menjadi kampiun dengan selisih gol saja.

Koopmeiners tetap diapresiasi karena ia pun juga harus menjadi mentor dan contoh bagi skuad AZ yang saat itu banyak diisi pemain muda berbakat seperti Calvin Stengs, Yukinari Sugawara, hingga wonderkid berdarah Indonesia yakni Tijjani Reijnders.

Padahal saat itu juga masih ada pemain yang lebih senior di AFAS Stadion macam Ron Vlaar, Stijn Wuytens, Jordy Clasie, dan lain sebagainya namun tanggung jawab besar tetap diserahkan pada Koopmeiners yang di akhir musim juga menjadi penampil terbanyak untuk AZ.