INDOSPORT.COM - Demi ajang Piala Dunia U-17, area sekitar Jakarta International Stadium (JIS) diinformasikan bakal dibangun jembatan penyebrangan dan stasiun baru.
Seperti diketahui, Indonesia mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 yang bakal mulai digelar pada 10 November sampai 2 Desember mendatang.
Seolah balas dendam atas kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, tentunya PSSI beserta pemerintah mempersiapkan dengan baik segala kebutuhan Piala Dunia U-17, termasuk yang terpenting ialah soal venue.
Jakarta International Stadium (JIS) menjadi salah satu daftar yang akan diusulkan ke FIFA untuk menjadi venue Piala Dunia U-17 mendatang. Sayangnya, berbagai polemik bermunculan karena JIS dinilai belum sesuai dengan standar FIFA.
Berdasarkan hasil peninjauan langsung Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochammad Basuki Hadimoeljono, dan Ketum PSSI, Erick Thohir, hari ini di Jakarta International Stadium (JIS), Selasa (04/07/23), persoalan rumput di lokasi tersebut menjadi salah satu yang harus dibenahi.
Selain itu, Basuki Hadimoeljono juga menjelaskan bahwa nantinya bakal dibangun jembatan penyebrangan di area Jakarta International Stadium (JIS).
"Akses ke stadion yang ada existing sekarang hanya satu. Menurut saya, ini bahaya ya securitynya, apalagi di lingkungan penduduk," jelas Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono pada sesi kunjungan ke JIS hari ini, Selasa (04/07/23).
"Jadi akan ditambah lima akses lagi untuk jembatan penyeberangan, karena kemarin pengalaman Jakmania, banyak yang parkir di Ancol dan kalau mau ke sini harus mutar. Jadi akan kita bangunkan jembatan supaya lebih cepat," sambungnya.
Basuki menambahkan bahwa soal akses penonton keluar di stadion JIS, menurut pihak Jakpro sudah terbilang cukup lantaran pernah dilakukan simulasi sebelumnya.
"Syaratnya adalah 15 menit, ini 82 ribu penonton. Jadi 15 menit, sesuai dengan GBK standar FIFA dulu, itu harus kosong dengan selamat. Simulasinya menurut beliau sudah oke, nanti kita akan lihat simulasinya lagi," kata Basuki Hadimoeljono.