Liga 1 Jadi yang Termahal di ASEAN
AFC menempatkan Liga 1 di urutan ke-6 liga dengan kualitas terbaik di ASEAN. Jika berbicara di level Asia, kualitas Liga 1 berada di urutan ke-26, lebih buruk ketimbang Korea Utara.
Peringkat ini terbilang buruk karena di belakang negara-negara yang secara level berada di belakang Indonesia perihal sepak bola seperti Singapura ataupun Filipina.
Tapi perbedaan terlihat dari kiprah masing-masing klub dan pengelolaan kompetisi dari negara-negara tersebut, sehingga bisa berbicara banyak di Asia.
AFC menaruh Liga 1 di peringkat ke-26 Asia tak lepas dari kiprah buruk klub-klubnya di kancah Asia sejak 2014, atau saat sepak bola Indonesia mengalami gejolak.
Secara historis, kompetisi Indonesia tak banyak mendulang poin dari kesertaan klub-klubnya di level Asia sejak 2014 hingga 2022 lalu.
Hal ini ironis, karena pada 2008 silam, kompetisi Indonesia Super League (ISL), yang menjadi cikal bakal Liga 1, sempat menjadi yang terbaik di Asia Tenggara versi AFC.
Polemik di persepak bolaan Tanah Air seperti dualisme hingga pembekuan FIFA membuat sepak bola Indonesia mengalami penurunan drastis, yang dampaknya terasa sampai sekarang.
Mundur ke belakang, poin kompetisi Indonesia di mata Asia pun sejatinya jauh dari kata baik. Sebagai contoh ada Persibo Bojonegoro yang pernah jadi bulan-bulanan di Piala AFC pada 2013 lalu.
Belum lagi dengan klub-klub lainnya yang tak banyak berbicara di Asia, sebelum akhirnya PSM Makassar menembus final Piala AFC 2022 zona Asia Tenggara.
Karena catatan buruk klub-klubnya di level Asia, kompetisi Indonesia pun tak bisa mendulang poin untuk mempertahankan status liga terbaik di Asia Tenggara.